Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bina Bangsa Kabupaten Magelang dinilai berlangsung efektif. (Tangkapan Layar Metro TV)
Patrick Pinaria • 13 November 2025 15:46
Magelang: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapat apresiasi karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya pelajar. Salah satu apresiasi dan dukungan ini diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bina Bangsa Kabupaten Magelang. Mereka dinilai melakukan penyaluran makanan dengan efektif.
Hal itu diakui oleh salah satu sekolah penerima manfaatnya adalah SMK Muhammadiyah Bandongan. Mereka telah menerima lebih dari seribu porsi makanan setiap hari.
Pelaksanaan program ini tidak hanya berfokus pada distribusi makanan bergizi, tetapi juga pada penerapan standar keamanan pangan yang ketat. Seluruh petugas di dapur produksi SPPG diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagai bagian dari prosedur kebersihan dan keamanan. Langkah tersebut menjadi bentuk komitmen SPPG untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas aman, bergizi, dan bebas kontaminasi.
Selain memperhatikan kualitas makanan, SPPG Yayasan Bina Bangsa juga menerapkan konsep zero waste. Bahan baku seperti wortel dan buncis sudah disiapkan dalam bentuk potongan, sehingga mempermudah proses memasak dan meningkatkan efisiensi waktu produksi.
Untuk memastikan ketepatan distribusi, sistem scanning dengan barcode digunakan dalam setiap penyajian makanan. Sistem ini membantu memantau jumlah produksi harian yang kini mencapai 3.542 porsi per hari. Distribusi dilakukan dalam dua sesi, masing-masing pada pukul 07.30 dan 10.30. Variasi menu juga diganti setiap minggu agar para siswa tidak merasa bosan dan tetap mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
"Kami tidak ada persiapan di dapur. Jadi kami mengusahakan zero sampah. Barang yang kami pesan di koperasi itu sudah dalam bentuk potongan, seperti wortel dan buncis. Jadi, saat sampai di dapur, langsung bisa dimasak tanpa sisa bahan yang terbuang," ujar Kepala SPPG Yayasan Bina Bangsa Magelang, Dimas Bagas, dalam tayangan program Newsline di Metro TV, Kamis, 13 November 2025.
Ia juga menuturkan proses pembersihan dan pendistribusian dilakukan secara sistematis dengan bantuan teknologi. "Setelah dimasak, kami masuk ke bagian pembersihan. Di tahap ini, kami menghitung jumlah ompreng bukan secara manual, tetapi menggunakan sistem scan barcode," jelasnya.
"Setiap ompreng kami scan seperti di supermarket, satu tetap satu, dua tetap dua, dan seterusnya, sesuai jumlah yang ada. Dengan begitu, data distribusi bisa tercatat dengan rapi dan akurat," tutur Dimas.
Program MBG di SMK Muhammadiyah Bandongan telah berjalan selama satu bulan dan mendapat sambutan positif dari pihak sekolah maupun siswa. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Zuni Kopsatul mengatakan bahwa pihak sekolah turut memastikan kualitas makanan sebelum diserahkan kepada para siswa.
"Di SMK Muhammadiyah Bandongan, program ini sudah berjalan sekitar satu bulan. Jumlah MBG yang dikirim setiap hari sekitar 1.197 porsi dari total 1.500 siswa yang ada di sekolah kami," ujar Zuni.
| Baca: Program MBG Terus Diperluas, Target Capai 82,9 Juta Penerima Manfaat |