Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Metrotvnews.com/Erlangga
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut realisasi investasi Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga semester I-2025, realisasi investasi mencapai Rp942,9 triliun atau naik 13,6 persen
"Investasi kita lihat capaian di semester I mencapai Rp942 triliun atau naik 13,6 persen, dan serapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang," kata dia dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Sementara itu, realisasi
investasi hilirisasi tercatat mencapai Rp280,8 triliun atau tumbuh 54,8 persen secara tahunan (yoy). Total realisasi investasi hilirisasi sebesar 29,8 persen dari total keseluruhan investasi pada semester I 2025.
"Realisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebesar Rp294,4 triliun dan mempekerjakan 187.376 orang," ungkap Airlangga.
Kesejahteraan sosial
Airlangga mengatakan
kesejahteraan sosial membaik dengan angka kemiskinan yang turun ke 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah. Lalu, angka kemiskinan ekstrem turun drastis menjadi 0,85 persen pada Maret 2025.
"Jumlah penduduk miskin sebesar 23,85 juta turun dibandingkan Meret tahun lalu yang sebesar 25,22 juta," ungkap Airlangga.
Dari segi ketenagakerjaan, jumlah orang yang bekerja 145,77 juta dan tambahan orang bekerja per Februari 2025 sebesar 3,59 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka pun terjadi penurunan sebesar 4,76 persen, terendah sejak 1998.
Acara "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" ini dihadirkan sebagai wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sejak awal masa pemerintahan, Prabowo-Gibran menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama. Sejumlah kebijakan telah difokuskan pada percepatan hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia, peningkatan investasi, transformasi digital, penguatan UMKM dan koperasi, industri kreatif, serta ketahanan pangan.
Namun, perjalanan menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah perkara mudah. Fluktuasi global, tantangan ekspor-impor, serta dinamika investasi menjadi faktor yang harus diantisipasi secara strategis. Melalui forum ini, berbagai pemangku kepentingan akan membahas langkah-langkah taktis untuk menjawab tantangan tersebut.
Forum ini akan menghadirkan 8 menteri, 8 CEO, dan 8 ekonom yang akan berdialog lintas sektor dalam format talkshow dan sesi tanya jawab. Acara akan dibuka dengan keynote speech Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, disusul paparan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.