Hamas Rilis Video Dua Sandera Israel yang Masih Hidup di Gaza

Hamas menyandera warga Israel sejak serangan 7 Oktober 2023. Foto: Anadolu

Hamas Rilis Video Dua Sandera Israel yang Masih Hidup di Gaza

Fajar Nugraha • 11 May 2025 13:44

Gaza: Sayap bersenjata Hamas merilis sebuah video pada Sabtu 10 Mei 2025 yang memperlihatkan dua sandera Israel masih hidup di Jalur Gaza. Salah satu dari kedua pria itu menyerukan diakhirinya perang yang telah berlangsung selama 19 bulan.

Pasangan tersebut diidentifikasi oleh kelompok kampanye Forum Sandera dan Keluarga Hilang sebagai Elkana Bohbot dan Yosef Haim Ohana, yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang tersebut.

Rekaman video berdurasi tiga menit yang tidak bertanggal yang dirilis oleh Brigade Ezzedine al-Qassam Hamas memperlihatkan salah satu sandera, Bohbot yang berusia 36 tahun, tampak lemah dan terbaring di lantai sambil terbungkus selimut.

Sandera kedua, Ohana, 24 tahun, berbicara dalam bahasa Ibrani yang mendesak pemerintah Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan semua tawanan yang tersisa - pesan yang mirip dengan pernyataan yang dibuat oleh sandera lain, kemungkinan karena tekanan, dalam video sebelumnya yang dirilis oleh Hamas.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Bohbot mengatakan bahwa "Elkana dan Yosef berteriak minta diselamatkan. Sementara semua orang Israel mendengar seruan mereka, segelintir pembuat keputusan menolak untuk mendengarkan," menggemakan kritik terhadap pemerintah Israel karena gagal membawa kembali para sandera.

"Berapa banyak lagi yang dapat kami tanggung? Berapa banyak lagi yang dapat mereka tanggung? Fakta bahwa mereka masih di sana adalah suatu aib," kata keluarga tersebut, seperti dikutip dari The Straits Times, Minggu 11 Mei 2025.

Sabtu malam, demonstran Israel yang menyerukan pembebasan para sandera dan diakhirinya perang berkumpul di luar markas besar kementerian pertahanan di kota pesisir Tel Aviv.

Gambar AFP menunjukkan beberapa pengunjuk rasa memegang foto para sandera dan plakat bertuliskan "kita dapat menyelamatkan sisanya" dan "semuanya sekarang".

Ketidakpastian

Bohbot, seorang warga Kolombia-Israel, terlihat terikat dan terluka di wajahnya dalam rekaman dari hari serangan Hamas, dan keluarganya telah menyatakan kekhawatiran tentang kesehatannya.

Bohbot dan Ohana, keduanya diculik oleh militan Palestina dari lokasi festival musik, termasuk di antara 58 sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan tahun 2023, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Hamas juga menahan jenazah seorang tentara Israel yang tewas dalam perang tahun 2014.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa nasib tiga sandera yang diduga masih hidup tidak jelas, tanpa menyebutkan nama mereka.

"Kami tahu dengan pasti bahwa 21 sandera masih hidup dan ada tiga lainnya yang statusnya, sayangnya, tidak kami ketahui," kata Netanyahu dalam sebuah video yang dibagikan di saluran Telegramnya.

Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 18 Maret, setelah gencatan senjata selama dua bulan yang mengakibatkan pembebasan puluhan sandera.

Sejak gencatan senjata berakhir, Hamas telah merilis beberapa video sandera, termasuk dua orang yang muncul dalam video hari Sabtu.

Israel mengatakan serangan baru tersebut bertujuan untuk memaksa Hamas membebaskan tawanan yang tersisa, meskipun para kritikus menuduh bahwa hal itu membahayakan mereka.

Serangan Hamas pada Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.218 orang di pihak Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa sedikitnya 2.701 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan operasinya di Gaza, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang pecah menjadi 52.810.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)