Jemaah yang Tidak Kebagian Makanan Harus Mendapat Kompensasi

Ilustrasi jemaah Haji. Istimewa

Jemaah yang Tidak Kebagian Makanan Harus Mendapat Kompensasi

Achmad Zulfikar Fazli • 11 June 2025 13:44

Makkah: Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Satori, menyoroti persoalan katering untuk konsumsi jemaah haji Indonesia pascapuncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Ada dua dari 15 dapur yang gagal mendistribusikan makanan sebagaimana mestinya.
 
"Saya lihat BPKH Limited (anak usaha dari Badan Pengelola Keuangan Haji) yang  bekerja sama dengan 15 dapur. Namun dari 15 dapur ini, ada dua dapur yang gagal mengirim. Akibatnya, dari target 20 ribu paket makanan, hanya 10 ribu yang berhasil diproduksi," ungkap Satori di Makkah, Arab Saudi, Selasa, 10 Juni 2025.
 
Menurut dia, kegagalan tersebut berimbas langsung pada pelayanan konsumsi jemaah haji Indonesia yang semestinya tidak boleh terjadi. "Kalau separuh dari kebutuhan makanan tidak tersedia, maka harus ada konsekuensi. Ini menyangkut hak dasar jemaah," tegas Satori.
 
Legislator Partai NasDem itu mendorong pihak penyelenggara segera menindaklanjuti dengan memberikan kompensasi atau pengembalian yang layak kepada jemaah. 

“Kalau kenyataannya konsumsi katering tidak diterima jemaah, otomatis harus ada konsekuensi dong. Ya tentunya bisa berupa pengembalian, atau penggantian agar jemaah bisa membeli makanan dari luar,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Proses Ibadah Haji, Petugas Cek Barang-barang yang Tertinggal


Dia juga mengusulkan agar proses pengembalian dilakukan secara kolektif melalui struktur yang telah ada di lapangan. “Teknis pengembalian bisa lewat kepala sektor, ketua kloter, ketua KBIHU, atau karom masing-masing. Kalau diserahkan langsung ke tiap jemaah, saya kira kurang efektif, mengingat jumlahnya puluhan hingga ratusan ribu orang,” ujar dia.
 
Penyediaan makanan fresh meal pada Selasa, 10 Juni 2025, dan Rabu, 11 Juni 2025, BPKH Limited menggandeng 15 dapur di Mekkah. Namun, dua dapur mengalami kegagalan produksi. Dari target 20 ribu paket makanan per dapur, hanya dapat mendistribusikan 10 ribu paket. Akibatnya, sekitar 20 ribu jemaah haji tidak mendapatkan makanan sesuai jadwal. Sebagai langkah korektif, telah dipesan nasi bukhari dan makanan siap saji sebagai pengganti. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)