Operasi pencarian korban Topan Kalmaegi di Filipina. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 November 2025 18:11
Manila: Operasi penyelamatan dihentikan dan evakuasi dini mulai dilakukan pada Sabtu, 8 November 2025, ketika Topan Fung-wong mendekati Filipina. Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 204 orang di Filipina.
Mengutip dari The Peninsula, Topan Fung-wong diperkirakan menjadi “super topan” sebelum mendarat, dengan radius yang begitu luas hingga dapat mencakup hampir seluruh Filipina, kata seorang ahli meteorologi pemerintah.
“Selain angin kencang, kami juga memperkirakan hujan deras mencapai 200 milimeter atau lebih, yang dapat menyebabkan banjir besar, bukan hanya di daerah rendah,” ujar meteorolog Benison Estareja dalam konferensi pers.
“Kemungkinan besar, sungai-sungai besar kita juga akan meluap,” tambahnya.
Pada pukul 11 siang waktu setempat (03.00 GMT), topan bergerak ke arah barat menuju pulau utama Luzon dengan kecepatan angin 140 kilometer per jam dan hembusan hingga 170 kph.
Di provinsi pesisir Aurora, tempat Topan Fung-wong diperkirakan mendarat pada Minggu malam atau Senin dini hari, petugas penyelamat mendatangi rumah-rumah warga untuk mengimbau agar mereka pindah ke tempat yang lebih tinggi.
“Kami melakukan evakuasi dini di area berisiko tinggi terhadap banjir,” kata Elson Egargue, petugas penyelamat provinsi Aurora, kepada AFP melalui sambungan telepon.
Lebih ke selatan, di pulau kecil Catanduanes yang disebut badan meteorologi bisa “terhantam langsung”, warga menambatkan rumah mereka dan menahan atap dengan pemberat.
“Mereka melakukan tradisi kami, yaitu mengikat atap dengan tali besar dan menambatkannya ke tanah agar tidak terhempas angin,” ujar pejabat penyelamat provinsi Roberto Monterola kepada AFP.