Melonjak Drastis, Korban Tewas Topan Kalmaegi di Filipina Lampaui 200

Manila: Jumlah korban tewas akibat Topan Kalmaegi di Filipina bertambah menjadi 204 orang pada Sabtu, 8 November 2025, dengan 109 lainnya masih dinyatakan hilang, menurut laporan media pemerintah.

Melansir dari Anadolu Agency, Badan Nasional Penanggulangan Risiko Bencana (NDRRMC) melaporkan sedikitnya 156 orang mengalami luka-luka akibat dampak topan yang secara lokal dikenal sebagai Tino itu, seperti dikutip Philippine News Agency (PNA).

Provinsi Cebu menjadi wilayah paling parah terdampak di kawasan Visayas Tengah, dengan 141 korban jiwa. Satu kematian juga dilaporkan di Antique, Iloilo, Guimaras, Bohol, dan Leyte; dua di Southern Leyte, tiga di Capiz, enam di Agusan del Sur, 27 di Negros Occidental, dan 20 di Negros Oriental.

Secara keseluruhan, sekitar 2,9 juta orang terdampak oleh Topan Kalmaegi, sementara 282.490 orang harus mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.

Bencana ini terjadi hanya beberapa minggu setelah gempa bumi berkekuatan 6,9 mengguncang Cebu pada 30 September, yang menewaskan banyak orang dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Kamis menetapkan status bencana nasional akibat dampak Kalmaegi, sekaligus bersiap menghadapi ancaman topan baru.

Pada Jumat malam, Filipina kembali dilanda Super Topan Fung-wong, yang secara lokal disebut Uwan, membawa hujan deras dan memaksa otoritas menutup sekolah, membatalkan penerbangan, serta menangguhkan perjalanan laut di sejumlah wilayah.

Topan Kalmaegi telah bergerak menuju Vietnam pada Jumat, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya. Pemerintah Vietnam melaporkan lebih dari 2.000 rumah rusak dan sekitar 2,3 juta orang terdampak, dengan sekitar 398.000 di antaranya berlindung di pusat evakuasi.

Baca juga:  Topan Kalmaegi Tewaskan 139 Warga Filipina