Menteri Pigai Sebut MBG Bawa Manfaat Nyata bagi Anak

Menteri HAM Natalius Pigai/Media Indonesia/Devi

Menteri Pigai Sebut MBG Bawa Manfaat Nyata bagi Anak

Devi Harahap • 1 October 2025 17:47

Jakarta: Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, menjelaskan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia merupakan langkah strategis untuk kepentingan bangsa dalam jangka panjang, meskipun masih terdapat sejumlah kendala teknis di lapangan.

“Dalam program MBG yang dilaksanakan secara masif di negara dengan wilayah luas dan penduduk yang banyak, tentu tidak mudah. Pasti ada satu-dua problem,” kata Pigai dalam konferensi pers di Gedung Kementerian HAM, Rabu, 1 Oktober 2025.

Pigai mengatakan pihaknya telah turun ke 30 daerah untuk memastikan pelaksanaan MBG di lapangan. Menurutnya, ada dua persoalan utama yang dihadapi saat ini. 

“Pertama, soal pelaksana, produksi, dan distribusi. Kedua, kurangnya pengawasan di titik-titik tertentu. Misalnya, masih ada kekurangan keterampilan memasak, penyimpanan bahan baku, hingga lemahnya pengawasan,” jelasnya.
 

Baca: Menteri HAM Ajak Masyarakat Tanggapi Kisruh MBG dari Sisi Positif

Meski demikian, ia menegaskan program MBG adalah investasi jangka panjang bagi Indonesia. Sehingga, harus terus didukung dan bila terjadi kekurangan harus ada evaluasi bersama. 

“Saya meyakini program ini diluncurkan untuk kepentingan bangsa Indonesia pada masa yang akan datang, mungkin 20 tahun ke depan, 50 tahun, bahkan 100 tahun. Jadi jangan bilang program ini tidak bagus hanya karena ada kendala di lapangan,” tegasnya.

Pigai juga menyinggung adanya kesalahan cara pandang masyarakat terhadap kendala yang muncul. Ia merujuk pada teori hukum pareto yang menyebut satu kesalahan dapat merusak keseluruhan sistem. 

“Kalau homogen, satu kesalahan bisa menyebabkan seluruhnya dianggap gagal. Tapi dalam konteks MBG, pelaksanaannya (heterogen) berbeda-beda, supplier makanan berbeda-beda, produsen berbeda, pengawasan juga berbeda. Jadi, sebuah kasus di satu tempat tidak bisa mewakili seluruh program,” ujarnya.

Menurut Pigai, penting bagi semua pihak untuk melihat program MBG secara lebih proporsional. 

“Bahwa ada hal-hal yang perlu kita kontrol dan awasi, iya. Tapi jangan sampai sebuah insiden kecil dijadikan dasar untuk menilai program ini buruk. Faktanya, mayoritas berjalan baik,” tukasnya. 

Lebih lanjut, Pigai menegaskan bahwa timnya menemukan bahwa pelaksanaan MBG telah membawa banyak manfaat bagi generasi muda. Salah satunya adalah meningkatnya semangat anak-anak untuk hadir ke sekolah. 

“Kami menemukan semangat anak-anak untuk hadir di sekolah semakin tumbuh. Bahkan ada yang dalam kondisi kurang sehat tetap datang ke sekolah demi bisa makan bersama teman-temannya,” ungkap Pigai.

Ia menambahkan, manfaat program ini juga terlihat dari perubahan perilaku siswa di kelas. 

“Makan bergizi ini membuat anak-anak semakin fokus dan bersemangat mengikuti pelajaran, tidak ngantuk lagi. Selain itu, mereka juga dilatih untuk mandiri, saling membantu, dan membiasakan disiplin diri melalui budaya antre,” katanya.

Lebih jauh, Pigai menekankan nilai sosial yang muncul dari program ini. Ia menyebut kebersamaan anak-anak yang kini terbiasa berdoa sebelum makan sebagai pengalaman baru yang berharga. 

“Sejak ada program ini, timbul semangat kebersamaan anak-anak. Mereka berdoa bersama sebelum makan, lalu menikmati hidangan bersama. Ini pengalaman baru dalam hidup mereka,” ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)