Istri mendiang diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP), Meta Ayu Puspitantri. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 27 September 2025 21:34
Yogyakarta: Istri mendiang diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP), Meta Ayu Puspitantri, menyampaikan pesan khusus kepada kepala negara dan penegak hukum untuk mengusut kematian suaminya. Ia memohon agar proses investigasi dilakukan dengan prinsip kejujuran dan transparansi.
"Kepada Bapak Presiden, Bapak Kapolri, dan Bapak Jaksa Agung, saya hanya bisa berharap dan memohon agar kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan," kata Pita sapaan akrab Meta Ayu di kawasan Kotagede, Kota Yogyakarta, Sabtu, 27 September 2025.
Pita mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam terhadap sosok suami yang telah dikenalnya sejak masa sekolah dasar. Diplomat tersebut juga telah memiliki hubungan erat dengan keluarga Pita sejak kecil sebelum akhirnya resmi menjadi menantu.
"Sebegitu berharganya Mas Daru bagi saya, bagi anak-anak, bagi orang tua, bagi keluarga, dan saya sangat meyakini bagi teman-teman yang pernah berinteraksi langsung dengan Mas Daru, secara tulus pasti merasakan kebaikan beliau," ujar Pita.
Ia berharap para penegak hukum dapat mengedepankan hati nurani dalam menangani kasus kematian ADP. Pita meyakini setiap manusia masih memiliki sisi kemanusiaan yang peduli terhadap sesama.
Baca: Perdana Muncul ke Publik, Istri Mendiang Arya Daru Masih Tak Percaya Kematian Suaminya |
"Saya mewakili diri saya, keluarga, dan anak-anak, berharap semoga hati nurani itu tidak sepenuhnya dihilangkan. Karena itu berarti Anda mengelak dari apa yang sudah baik, yang sudah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ucap Pita.
Diplomat Kementerian Luar Negeri berusia 39 tahun tersebut ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Jenazah ADP telah dimakamkan di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kepolisian sebelumnya mengumumkan bahwa ADP diduga bunuh diri, sementara perangkat gawai miliknya dilaporkan hilang. Pihak keluarga bersama kuasa hukum kini tengah menempuh berbagai upaya untuk mengusut kasus kematian ini.
Selain melakukan koordinasi dengan Mabes Polri, keluarga juga meminta bantuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memastikan investigasi berjalan komprehensif. Upaya hukum terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian diplomat tersebut.