Insiden Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny: 79 Santri Jadi Korban, Satu Meninggal

Surabaya: Polda Jawa Timur menyampaikan jumlah korban akibat ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus meningkat. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 79 santri menjadi korban dalam insiden tersebut.

Kabar duka datang dari salah satu korban yang ditangani di RS Siti Hajar, di mana satu santri dinyatakan meninggal dunia. Saat ini, pihak rumah sakit sedang memproses administrasi untuk pemulangan jenazah kepada keluarga korban.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan para korban dirawat di dua rumah sakit. Rinciannya, sebanyak 45 korban dirawat di RS Siti Hajar, sementara 34 korban lainnya menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo.

“Berdasarkan pendataan yang kami lakukan sejauh ini, ditemukan kurang lebih 79 korban. Seluruh korban tersebut terbagi di dua rumah sakit,” ujar Jules dalam konferensi persnya pada Selasa, 30 September 2025.

Sementara itu, proses evakuasi untuk mencari kemungkinan adanya korban yang masih terjebak di reruntuhan terus dilakukan secara intensif. Tim gabungan yang terdiri dari Polda Jatim, Basarnas, BPBD, TNI, dan relawan bekerja dengan sangat hati-hati mengingat kondisi bangunan yang tidak stabil dan berisiko ambruk kembali.

Musala yang terletak di dalam kompleks asrama putra Ponpes Al-Khoziny tersebut runtuh pada Senin, 30 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat musala ambruk, puluhan santri sedang melaksanakan salat Ashar secara berjemaah, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dari terjangan reruntuhan beton.

Insiden memilukan ini kembali mencatatkan daftar panjang kelalaian konstruksi bangunan pesantren yang merenggut korban jiwa. Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian menyatakan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap faktor penyebab robohnya bangunan empat lantai tersebut.