Banjir merendam 3.076 unit rumah wargda dan ratusan hektare lahan pertanian yang tersebar di 21 desa dalam wilayah administrasi delapan kecamatan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025) ANTARA/HO-BPBD Padang Pariaman
Whisnu Mardiansyah • 24 November 2025 21:38
Pariaman: Sebanyak 183 hektare lahan pertanian di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, terendam banjir akibat luapan sungai yang tidak mampu menahan curah hujan tinggi selama tiga hari terakhir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir ini merendam 21 desa di delapan kecamatan.
"138 hektar lahan pertanian terdampak, 26 hektar kebun terendam. Air yang sempat surut Minggu malam kembali naik. Tinggi muka air rata-rata antara 30-150 centimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta seperti dilansir Antara, Senin, 24 November 2025.
Banjir melanda delapan kecamatan meliputi Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuk Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, 2x11 Enam Lingkung, Enam Lingkung, Nan Sabaris, dan V Koto. Selain lahan pertanian, banjir juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur publik.
Dari 3.076 rumah yang terendam, dua unit dilaporkan mengalami kerusakan. Infrastruktur yang rusak antara lain jalan penghubung antardesa, dua jembatan, satu bendungan, dua saluran irigasi, dan satu fasilitas sekolah dasar.
"Kerusakan juga terjadi pada jalan depan RSUD Padang Pariaman dan jalan rabat beton Korong Pasa Limau," ujarnya menambahkan.
Sebanyak 9.228 warga terdampak banjir saat ini telah mendapatkan pendampingan dari petugas gabungan. Dari jumlah tersebut, 258 warga mengungsi ke mushala dan rumah yang tidak terdampak di Kampung Galaluang, Parik, dan Palak Pisang.
Sebagian besar warga lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing dan tetap mendapatkan pendampingan dari tim terpadu di bawah koordinasi BPBD Padang Pariaman. BNPB terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan darurat.

Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. ANTARA/HO-BPBD Padang Pariaman