Jepang Tegaskan Prinsip Keadilan dalam Pembicaraan Mata Uang dengan AS

PM Jepang Shigeru Ishiba. (Anadolu Agency)

Jepang Tegaskan Prinsip Keadilan dalam Pembicaraan Mata Uang dengan AS

Willy Haryono • 21 April 2025 13:00

Tokyo: Pemerintah Jepang menegaskan komitmennya untuk menjunjung prinsip keadilan dalam pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat mengenai kebijakan mata uang dan perdagangan. Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dalam wawancara dengan stasiun televisi NHK pada Minggu kemarin.

“Kami harus menangani masalah ini dari sudut pandang keadilan,” ketika ditanya tentang kemungkinan permintaan AS untuk kerja sama dalam menguatkan nilai yen.

Mengutip dari Channel News Asia, Senin, 21 April 2025, pembicaraan lebih rinci akan dilaksanakan antara Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung di Washington pekan depan.

Latar belakang dan ketegangan perdagangan

Ketegangan antara kedua negara meningkat menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang menerapkan tarif 24 persen untuk ekspor Jepang ke AS. Meski kebijakan tersebut ditangguhkan hingga awal Juli 2025, Amerika Serikat tetap mempertahankan tarif umum sebesar 10 persen serta tarif khusus sebesar 25 persen untuk mobil asal Jepang.

Strategi diplomasi Jepang

Pemerintah Jepang menyatakan kesiapan untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi. “Untuk gas alam cair, Australia adalah eksportir terbesar ke Jepang. Saya yakin AS berada di posisi keempat. Ada kemungkinan kita bisa mengalami peningkatan,” kata Ishiba, seraya menambahkan bahwa stabilitas pasokan menjadi pertimbangan penting.

Meski Jepang memiliki surat utang AS senilai lebih dari US$1 triliun atau setara dengan Rp16,86 kuadraliun, Menteri Keuangan Kato telah menegaskan bahwa instrumen ini tidak akan dijadikan sebagai alat tawar-menawar.

“Ini adalah sesuatu yang didasarkan pada kepercayaan antara kedua belah pihak, stabilitas ekonomi global, dan juga stabilitas ekonomi kedua negara,” tegas PM Ishiba.

Prospek pertemuan Washington

Pertemuan mendatang antara kedua menteri keuangan dipandang sebagai kesempatan penting untuk meredakan ketegangan perdagangan. Jepang bertekad mempertahankan prinsip-prinsip dasar kebijakan ekonominya sambil mencari titik temu yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat.

Para analis memperkirakan pembicaraan akan fokus pada tiga isu utama: kebijakan mata uang, akses pasar otomotif, dan kerja sama di sektor energi. Kedua negara diharapkan dapat mencapai kesepakatan yang tidak hanya menguntungkan hubungan bilateral tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi global. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Diam-diam, Tiongkok dan Jepang Tambah Kepemilikan Surat Utang AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)