Indonesia Bidik Ekspor Alas Kaki Rp592 Triliun ke Eropa dengan IEU-CEPA

Jakarta: Industri alas kaki Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor hingga USD10 miliar atau sekitar Rp592 triliun ke pasar Eropa dalam tiga hingga empat tahun mendatang melalui implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) yang direncanakan ditandatangani pada September 2025.

Pada 2024, nilai ekspor alas kaki Indonesia mencapai USD7 miliar atau sekitar Rp113 triliun. Tahun ini ditargetkan meningkat menjadi USD7,5 miliar atau tumbuh tujuh persen dibanding tahun sebelumnya.

Dengan adanya IEU-CEPA, ekspor alas kaki diproyeksikan tumbuh hingga 20 persen per tahun dan mampu menciptakan sekitar 300 ribu lapangan kerja baru.

"Dengan penandatanganan IEU-CEPA September mendatang, kami yakin ekspor ke Eropa akan tumbuh konsisten 20 persen per tahun” ujar Ketua Asosiasi Industri Sepatu Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, dilansir Xinhua, Jumat, 15 Agustus 2025.
 

Baca juga:  Perdagangan Indonesia-Peru Ditargetkan Naik 2 Kali Lipat

(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Buka akses pasar baru

Menurut Eddy, selain meningkatkan ekspor sebesar 20 persen ke Eropa, penandatanganan perjanjian tersebut juga akan berdampak pada pembukaan akses pasar yang lebih luas kedepannya.

Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan berupa kompetisi dari produk Vietnam dan Singapura yang lebih dulu menikmati fasilitas perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi peningkatan daya saing melalui desain inovatif dan efisiensi produksi dinilai menjadi kunci dalam merebut peluang ekspor ke pasar Eropa. (Muhammad Adyatma Damardjati)