Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Jakarta: Reksa Dana Campuran (RDC) semakin populer sebagai pilihan investasi yang menggabungkan potensi keuntungan saham dan stabilitas obligasi. Berikut pemaparan keunggulan serta strategi investasi melalui RDC untuk pemula maupun investor berpengalaman, dilansir dari laman Bank Mega dan Bibit.
RDC merupakan reksa dana yang mengalokasikan dana ke beberapa instrumen sekaligus, yakni maksimal 79 persen saham untuk potensi imbal hasil tinggi dan 20–30 persen obligasi atau pasar uang untuk stabilitas. Instrumen ini dinilai cocok untuk investasi jangka menengah antara tiga hingga lima tahun.
RDC ideal bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Keuntungan RDC
1. Diversifikasi otomatis, menjadi salah satu keunggulan RDC karena investasi tersebar di saham, obligasi, dan pasar uang sehingga mengurangi dampak fluktuasi satu aset.
2. Potensi return lebih tinggi, kombinasi saham yang mampu memberikan return 10 persen per tahun dan obligasi lima persen per tahun, misalnya, dapat menghasilkan return gabungan sekitar delapan persen.
3. Fleksibilitas alokasi, manajer investasi dapat menyesuaikan portofolio sesuai kondisi pasar, menaikkan porsi obligasi saat pasar saham turun atau meningkatkan porsi saham saat pasar menguat.
4. Modal terjangkau, investasi dapat dimulai dengan modal Rp100 ribu melalui platform.
5. Dikelola profesional, investor tidak perlu memantau pasar setiap hari.
Meski demikian, terdapat risiko yang perlu diwaspadai, seperti fluktuasi harga saham yang memengaruhi nilai RDC, dampak perubahan suku bunga pada bagian obligasi, serta risiko likuiditas jika banyak investor menarik dana dalam waktu bersamaan.
Dalam berinvestasi di RDC, disarankan untuk memilih manajer investasi yang terdaftar di OJK dengan rekam jejak kinerja yang baik, melakukan investasi rutin untuk memanfaatkan metode cost averaging, memantau performa secara berkala setiap enam bulan, serta memanfaatkan fitur analisis dan rekomendasi pada aplikasi investasi sesuai profil risiko.
Dibandingkan reksa dana saham dan reksa dana obligasi, RDC memiliki alokasi saham maksimal 79 persen dengan risiko moderat dan potensi imbal hasil menengah hingga tinggi. Contohnya, saat pasar saham turun, RDC dengan alokasi 50 persen saham dan 50 persen obligasi cenderung lebih stabil dibandingkan reksa dana saham murni.
RDC dinilai cocok bagi investor yang ingin menghindari risiko tinggi saham, tetapi tetap menginginkan keuntungan di atas deposito, dengan memanfaatkan diversifikasi dan pengelolaan profesional untuk hasil optimal dalam jangka menengah. (
Muhammad Adyatma Damardjati)