Pembenahan Tata Kelola Pendakian Rinjani Prioritaskan Keselamatan

Gunung Rinjani. Foto: Dok. The Seven Summit of Indonesia

Pembenahan Tata Kelola Pendakian Rinjani Prioritaskan Keselamatan

Atalya Puspa • 14 August 2025 11:16

Jakarta: Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani. Penutupan sementara yang sebelumnya dilakukan untuk membenahi tata kelola keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para pendaki.

“Sebagian dari pertanggungjawaban publik saya sebagai Menteri Kehutanan berupaya membenahi SOP (standar operasional prosedur) pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani yang beberapa saat yang lalu kami sengaja tutup karena kami membutuhkan waktu untuk melakukan perbaikan memastikan keamanan dan keselamatan para pendaki,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 14 Agustus 2025.

Pendakian Gunung Rinjani dibuka kembali pada 11 Agustus 2025 dengan penerapan SOP baru. Sejumlah langkah telah ditempuh, mulai dari koordinasi lintas kementerian dan lembaga, penyempurnaan norma serta standar prosedur, perbaikan jalur dan sarana keselamatan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Melalui hasil grading jalur, Rinjani ditetapkan pada Grade IV (sulit), di bawah Carstenz, Trikora, dan Gunung Leuser yang berada di kategori Grade V (sangat sulit). Dengan penetapan ini, SOP pendakian kini lebih ketat dan hanya diperbolehkan bagi pendaki berpengalaman.
 

Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka 11 Agustus 2025
 

Selain itu, Kemenhut bersama Balai TN Gunung Rinjani melakukan evaluasi dan penyempurnaan SOP melalui focus group discussion dengan berbagai pemangku kepentingan. Diharapkan, penetapan grading jalur pendakian ini akan menjadi panduan awal dalam keselamatan pendakian. 

"SOP detail tentang apa yang boleh, tentang kuota tampung daya dukung, supaya semuanya bisa berjalan dengan nyaman, aman, dan selamat,” jelas Raja Juli. 

Untuk meningkatkan keamanan, Kemenhut bersama mitra telah melakukan pemasangan sign board di 18 titik, railing di 10 titik, serta tangga pengaman di 12 titik. Disiapkan pula Integrated Emergency Shelter, peralatan SAR, serta sistem tracking monitoring berbasis teknologi beacon personal system. 

Sarana edukasi juga diperkuat melalui safety briefing berbentuk video dan pengembangan aplikasi eRinjani.

Tak hanya jalur dan sarana, peningkatan kapasitas SDM menjadi prioritas. Sejumlah petugas TNGR, SAR, dan relawan mengikuti pelatihan vertical rescue serta sertifikasi International Mountain Rescue. Lebih dari 160 pemandu gunung di kawasan Rinjani juga telah mendapatkan sertifikasi resmi.

Kemenhut bersama BASARNAS, TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga forum masyarakat lingkar Rinjani melakukan verifikasi enam jalur pendakian pada awal Agustus. Seluruh jalur dinyatakan layak digunakan.

Raja mengingatkan publik, khususnya anak muda pecinta alam, untuk tetap mempersiapkan diri sebelum mendaki. “Pemerintah punya kewajiban memperbaiki jalur, keamanan, dan kenyamanan. Tapi mohon disampaikan juga agar publik mempersiapkan diri dengan baik, peralatan lengkap, dan kebugaran fisik yang cukup baik,” ujar Raja Juli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)