Kronologi Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Didemo Siswa

Demonstrasi di siswa SMAN 9 Bekasi. (MTVN/Neo)

Kronologi Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Didemo Siswa

Antonio • 5 June 2025 17:21

Bekasi: Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Selatan dinonaktifkan dari jabatannya. Hal ini menyusul unjuk rasa siswa sekolah tersebut yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Humas SMAN Tambun Selatan, Sahri Ramadhan menjelaskan, kronologis dari unjuk rasa yang dilakukan para siswa.

Pesantren Ramadan

Dia menerangkan, SMAN Tambun Selatan memiliki kegiatan rutin bernama Pesantren Ramadan selama bulan suci. Sahri mengungkap bahwa pada hari terakhir, ada agenda buka bersama di sekolah. Pihak sekolah mengeluarkan anggaran untuk pembelian kudapan dalam agenda tersebut dengan anggaran Rp6.000 per porsi.

"Pihak sekolah mengeluarkan anggaran snack itu mas dari 600 yang terlibat kegiatan, karena kan kelas 12-nya itu dalam fokus kegiatan ujian nasional," katanya kepada Metrotvnews.com, Kamis, 5 Juni 2025.

Namun, kata dia, tidak semua siswa hadir dalam agenda tersebut. Sehingga, makanan dibagikan sebagai takjil gratis.

"Kehadiran siswa pada saat itu di buka puasa bersama itu hanya kurang lebih 50 persen-nya. Sehingga ada kelebihan sisa. Nah itulah yang kemudian kita distribusikan untuk ke masjid dengan berbagi takjil gratis dan itu memang rutin menjadi program," ujar dia.
 
Baca: 

Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan, Ini Kasusnya

 

Siswa Diminta Tandatangani SPJ

Kemudian, kata dia, pada Rabu, 28 Mei 2025, seluruh siswa yang hadir dan tidak hadir dalam agenda itu diminta menandatangani Surat Pertanggungjawaban (SPJ) untuk absen dan pembagian snack.

"Nah Tanggal 28 Kemarin Mei, iya Itu Si Tata usaha mengedarkan tanda tangan ke kelas-kelas yang isinya daftar hadir dengan snack itu dengan makan kalau enggak salah," papar dia.

Pihak Tata Usaha, kata dia, menyatakan bahwa itu untuk perbaikan SPJ kegiatan.

Indikasi Penyelewengan

Setelah itu, dia menyatakan bahwa siswa di sekolah kemungkinan mengindikasikan adanya kecurangan.

Sehingga, para siswa mempertanyakan tujuan dari tanda tangan itu. Pasalnya, kegiatan sudah selesai dilaksanakan dan mereka pun tidak menerima snack.

"Anak-anak ini mengindikasikan ada kecurigaan, karena mungkin beberapa faktor yang kemudian menyebabkan anak-anak mempertanyakan. Sedangkan kegiatannya sudah dan bahwa ada anak yang merasa tanda tangan di hari itu juga," jelas dia.

Hal itu diduga menggerakan siswa untuk melakukan unjuk rasa. Mereka pun menuntut sejumlah hal kepada pihak sekolah.

"Tuntutan salah satunya itu dan ada beberapa tuntutan lagi terkait dengan ruang kesehatan sekolah kemudian juga ada pengadaan obat-obatan yang memang menjadi hak anak terutama dalam kegiatan ekstrakurikuler," katanya.

Alasan Tata Usaha Sekolah Minta SPJ

Sahri menjelaskan, bahwa pihak Tata Usaha sekolah juga telah mengkonfirmasi alasan mereka baru meminta SPJ. "Nah itu yang sampai kemarin dikonfirmasi Termasuk pada Tata Usaha-nya itu mengkonfirmasi sendiri itu katanya untuk kerapihan, Kerapihan laporan dan anggaran," ungkap dia.

Meskipun, Sahri menerangkan bahwa pada hari pelaksanaan kegiatan sudah ada daftar absensi.

"Sudah, sudah Mas, itu pada saat hari H, itu daftar hadir. Kan saya kerjasama dengan wali kelas, daftar hadir dengan daftar penerima snack, makanya saya tahu persis pelaksanaannya itu. Jadi saya sendiri kemarin sempat kaget kenapa ini kok ada tangan susulan kembali sedangkan kegiatannya sudah jalan," jelas Sahri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)