Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meninjau kesiapan infrastruktur dan distribusi energi di wilayah Baubau. Foto: Dok istimewa
Wandi Yusuf • 11 March 2025 07:12
Jakarta: Setidaknya ada tiga pendekatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam mewujudkan swasembada energi. Ketiganya dilakukan untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketahanan energi.
Pendekatan pertama adalah kepentingan nasional. Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, melihat pendekatan ini menempatkan negara sebagai kepentingan utama.
Catatan Abdul Rahman, pada sejumlah pidatonya Bahlil menegaskan pentingnya meningkatkan lifting produksi minyak dan gas, mengatur pembatasan impor bahan mentah, serta mendorong hilirisasi sektor pertambangan.
"Ini adalah langkah strategis mengurangi kebergantungan Indonesia terhadap impor energi dan memperkuat sektor energi domestik," ujar Abdul Rahman, melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.
Pendekatan kedua adalah teknokrasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada perencanaan berbasis pengetahuan.
"Ini bertujuan untuk memastikan agar setiap kebijakan yang diambil dapat dijalankan dengan efektif dan efisien," kata dia.
Kebijakan transisi energi, pembangunan jaringan gas, pembangunan kilang minyak, serta distribusi gas 3 kg, adalah contoh konkret dari pendekatan teknokrasi ini.
Pendekatan ketiga, lanjut dia, adalah kebijakan afirmasi. Kebijakan ini dinilai memberikan pemihakan pada daerah penghasil sumber daya alam dan kelompok UMKM serta masyarakat menengah ke bawah.
"Setiap kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah harus memperhatikan kepentingan kelompok-kelompok yang lebih lemah, memberikan mereka akses terhadap sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Abdul Rahman.
Baca:
Cek Stok BBM dan Elpiji di Bau Bau, Menteri ESDM Jamin Distribusi Aman |