International Youth Day 2025: Pemuda Kunci SDGs Indonesia

International Youth Day (IYD) kembali diperingati tahun ini di Indonesia melalui sebuah forum kepemudaan yang diselenggarakan oleh United Nations Association (UNA) Indonesia (Foto:Dok)

International Youth Day 2025: Pemuda Kunci SDGs Indonesia

Rosa Anggreati • 8 September 2025 14:58

Jakarta: International Youth Day (IYD) kembali diperingati tahun ini di Indonesia melalui sebuah forum kepemudaan yang diselenggarakan oleh United Nations Association Indonesia (UNA Indonesia) bersama berbagai mitra kolaborasi.


Pemuda sebagai Kunci Pembangunan Berkelanjutan


Tahun ini, International Youth Day berlangsung di Museum Mandiri dengan mengangkat tema “The Light in Our Hands: Youth as Torchbearers of Hope for People, Planet, and Prosperity.” Tema ini menekankan peran pemuda sebagai penggerak utama dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Perayaan IYD 2025 didukung oleh berbagai mitra keilmuan, yaitu Pijar Foundation, Ashoka, Plan Indonesia, The Prakarsa, Solar Chapter, dan AYO Indonesia. Kolaborasi lintas organisasi ini menghadirkan lebih dari dua ratus peserta dan tamu undangan dari berbagai sektor. 

Kehadiran mereka memperlihatkan semangat kebersamaan dalam memperkuat suara anak muda, sekaligus membuka ruang dialog antara pemuda dan pemangku kepentingan lintas sektor.
 
Baca juga: 

Ribuan Peserta Meriahkan Funwalk Jelajah Kebun Raya Bogor 2025 bersama IKA Undip

 


Fakta Demografi dan Peran Pemuda


Indonesia saat ini memiliki bonus demografi dengan lebih dari 65 persen populasi berada pada usia produktif, dan sekitar seperempat di antaranya merupakan pemuda berusia 16–30 tahun. Pemuda Indonesia juga menyumbang lebih dari 23 persen tenaga kerja nasional. 

Fakta ini menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan kunci dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pencapaian SDGs di Indonesia.

Maka dari itu, forum ini dirancang sebagai wadah untuk mendorong keterlibatan pemuda dalam menghadapi isu-isu sosial, lingkungan, dan ekonomi yang selaras dengan agenda SDGs.


Rangkaian Kegiatan


Rangkaian kegiatan dibuka dengan Catalyst Conference yang menampilkan kisah inspiratif pemuda. Kegiatan dilanjutkan dengan Insight Talk yang menghadirkan dialog lintas generasi bersama perwakilan PBB, pemerintah, dan LSM, serta diskusi dalam tiga Youth Chambers yang membahas isu people, planet, dan prosperity.

Selain itu, tersedia SDGs Clinic yang memberikan kesempatan interaktif bagi peserta untuk berdialog langsung dengan pembicara dan praktisi pembangunan, sehingga ide dan aksi nyata yang dihasilkan forum ini semakin relevan dengan kebutuhan komunitas.


Sambutan Para Pemimpin


Acara dibuka dengan sambutan dari:
  • Elvi Susanti, Analisis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
  • Miklós Gaspar, Direktur UN Information Centre Jakarta
  • Ahmad Giras Wruhananing Bowo, Presiden UNA Indonesia
Dalam pidatonya, Miklós Gaspar menegaskan pentingnya peran anak muda dalam pembangunan berkelanjutan.

“Pemuda Indonesia merupakan kunci utama dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tanpa kerja keras serta gagasan inovatif dari generasi muda, tujuan tersebut tidak akan dapat tercapai,” kata Miklós Gaspar. 

Sementara itu, Ahmad Giras Wruhananing Bowo menekankan bahwa suara pemuda harus diakui sebagai bagian penting pembangunan.

“Pemuda harus menggunakan suara mereka untuk menjunjung tinggi akuntabilitas, memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk membangun masa depan yang lebih baik, serta mengoptimalkan berbagai platform untuk menyuarakan aspirasi mereka yang perlu didengar,” ucap Ahmad Giras.
 
Baca juga: 

Ekonomi Islam di Era Persaingan Global, Adiwarman Karim Beri Pesan Inspiratif di Simposium PPIDK 2025

 


Suara Pemuda


Dalam sesi Insight Talk, Rafliansyah selaku Chief Operating Officer Timur Network menegaskan adanya ketimpangan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan di kawasan Indonesia Timur. Ia mendorong para pemuda, khususnya yang berasal dari wilayah tersebut, untuk berani memimpin perubahan. 

"Edukasi, kompetensi, dan relasi merupakan kunci dalam membangun ekosistem pengembangan sumber daya manusia di Indonesia Timur," kata Rafliansyah.

Dalam sesi Catalyst Conference, Dina Mariana dan Ardine Gantari juga berbagi refleksi bahwa pemuda tidak boleh berdiam diri karena suara pemuda sangat krusial dalam mendorong perubahan. Selain itu, keduanya juga menekankan pentingnya kehadiran gerakan pemuda harus inklusif, bahkan merangkul teman-teman di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan).


Momentum untuk Masa Depan


Melalui peringatan IYD 2025, UNA Indonesia bersama para mitra menegaskan komitmen untuk memperkuat partisipasi generasi muda dalam membentuk masa depan Indonesia yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. 

Lebih dari sekadar perayaan, forum ini menjadi momentum penting untuk memastikan suara dan aksi pemuda benar-benar menjadi fondasi pembangunan di tengah tantangan global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)