Penyaluran Kredit Alsintan Capai Rp30 Miliar, Bank Sulselbar Mendominasi

Alsintan. Foto: dok Istimewa.

Penyaluran Kredit Alsintan Capai Rp30 Miliar, Bank Sulselbar Mendominasi

Husen Miftahudin • 21 August 2025 14:52

Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan penyaluran Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) hingga 19 Agustus 2025 mencapai Rp30,73 miliar dan telah disalurkan kepada 43 debitur. Penyaluran kredit tersebut didominasi Bank Sulselbar sebesar Rp17,85 miliar.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan beberapa strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan penyaluran Kredit Alsintan antara lain menyesuaikan kebijakan Kredit Alsintan berdasarkan potensi daerah, menyediakan edukasi dan literasi keuangan terkait Kredit Alsintan.

"Kemudian pemanfaatan teknologi digital, penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan penyalur, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan pelaksanaan penyaluran Kredit Alsintan," jelas Ferry dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.

Ferry menekankan, implementasi Kredit Alsintan diharapkan dapat memperkuat mekanisasi pertanian, meningkatkan efisiensi produksi, dan mendukung upaya swasembada pangan. Kredit ini penting mengingat pertanian masih menghadapi tantangan berupa produktivitas yang stagnan, investasi yang minim, dan rendahnya regenerasi petani yang dapat mengganggu ketahanan pangan.
 

Baca juga: Rapat Maraton di Hambalang, Prabowo Bahas Pertanian hingga Investasi


(Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan. Foto: dok Kemenko Perekonomian)
 

Topang modal kerja lewat KIPK


Selain Kredit Alsintan, pemerintah juga getol mendorong penyaluran Kredit Industri Padat Karya (KIPK) sebagai langkah untuk menopang modal kerja, menjaga daya saing industri, dan mempertahankan lapangan kerja di daerah.

Penguatan akses pembiayaan produktif di sektor industri pengolahan merupakan hal penting mengingat sektor tersebut menjadi penopang utama perekonomian sekaligus penyerap tenaga kerja terbesar. Terlebih industri padat karya, khususnya makanan minuman, tekstil, garmen, alas kaki, hingga furnitur, tengah tertekan oleh persaingan global dan penurunan permintaan ekspor.

"KIPK diharapkan dapat mendukung penyediaan akses modal kerja dan investasi, memperkuat daya saing industri, menjaga keberlangsungan usaha, serta menciptakan lapangan kerja baru," papar Ferry.

Adapun program KIPK disalurkan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan dalam upaya revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas. Debitur KIPK bisa meminjam plafon di atas Rp500 juta hingga Rp10 miliar untuk satu kali pinjaman dengan suku bunga yang ditanggung penerima KIPK sebesar selisih dari biaya bunga atau marjin Penyalur KIPK dikurangi dengan subsidi bunga pemerintah sebesar lima persen.

"Implementasi Kredit Alsintan diharapkan dapat memperkuat mekanisasi pertanian, meningkatkan efisiensi produksi, dan mendukung upaya swasembada pangan. Sementara itu, KIPK diharapkan dapat mendukung penyediaan akses modal kerja dan investasi, memperkuat daya saing industri, menjaga keberlangsungan usaha, serta menciptakan lapangan kerja baru," tegas Ferry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)