Ilustrasi online scam. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 20 August 2025 14:03
Kuala Lumpur: Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution menyatakan bahwa meski berbagai kampanye kesadaran dan upaya penegakan hukum telah dijalankan, kasus penipuan daring (online scam) di Malaysia belum menunjukkan penurunan signifikan.
Modus online scam seperti lowongan kerja palsu, paket palsu, hingga penipuan asmara masih menjadi bentuk kejahatan siber terbanyak Malaysia.
Berbagai pihak, termasuk kepolisian, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), Bank Negara Malaysia, serta sektor swasta, telah melaksanakan program sosialisasi dan kampanye kesadaran.
“Namun demikian, tren penipuan daring belum memperlihatkan penurunan yang berarti,” ujar Datuk Seri Saifuddin dalam jawaban di Parlemen Malaysia di Kuala Lumpur dan dikutip The Straits Times, Rabu, 20 Agustus 2025.
Mendagri Malaysia mengaitkan hal ini dengan empat faktor utama: taktik sindikat yang terus berubah, rendahnya literasi digital masyarakat, keterbukaan platform digital, serta tantangan dalam penegakan hukum lintas batas.
Ia menambahkan, penipu sering menggunakan identitas palsu dan situs web cloning, sementara banyak korban, termasuk generasi muda dan lanjut usia, masih kurang memahami risiko digital. Kondisi ini membuat mereka rentan meskipun telah diberi peringatan berkali-kali.
Terkait penegakan hukum, sebagian besar sindikat beroperasi dari luar negeri dan memanfaatkan anonimitas, sehingga menyulitkan proses penyelidikan maupun penuntutan. (Muhammad Fauzan)
Baca juga: 2 WN Malaysia Sebarkan Link Phishing Atasnamakan Bank Swasta