Hamas minta Masjid Al-Aqsa segera dipenuhi warga untuk lakukan Salat. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 25 August 2025 06:05
Yerusalem: Hamas telah menyerukan kepada umat Muslim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki untuk segera menuju Masjid Al-Aqsa dan membanjirinya dengan salat di tengah seruan dari para pemukim Israel untuk mengintensifkan penggerebekan di tempat suci tersebut.
Haroun Nasser Al-Din, anggota biro politik Hamas mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa seruan terbaru dari para pemukim Israel untuk meningkatkan penggerebekan di masjid tersebut merupakan "eskalasi berbahaya" antara Israel dan Palestina.
Nasser Al-Din memperingatkan para pemukim Israel terhadap serangan semacam itu dan meminta umat Muslim untuk tidak meninggalkan tempat suci tersebut dalam kondisi rentan terhadap kelompok pemukim.
Quds News Network, sebuah kantor berita pemuda Palestina, melaporkan pada hari Minggu bahwa para pemukim Israel mengarahkan pengeras suara ke arah masjid untuk meredam azan Magrib.
“Pasukan Israel juga memutus aliran listrik ke kota tua sebagai persiapan bagi para pemukim untuk menyerbu Masjid Al-Buraq di Yerusalem, sebuah bangunan berbeda di dalam kompleks yang sama di Kota Tua Yerusalem,” lapor Quds News Network, seperti dikutip dari UPI, Senin 25 Agustus 2025.
Awal bulan ini, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang bertanggung jawab atas Kepolisian Israel, berbaris bersama sekelompok pemukim Israel menuju Bukit Bait Suci menuju masjid di bawah pengawalan polisi, di mana ia memimpin salat.
Ia membagikan rekaman dirinya di depan masjid dalam sebuah unggahan di media sosial yang mengecam apa yang disebutnya "video mengerikan" yang dirilis Hamas.
"Saya katakan bahwa justru dari sini, dari Bukit Bait Suci, tempat di mana kita telah membuktikan bahwa kedaulatan dan pemerintahan dapat dijalankan, kita harus mengirimkan pesan," kata Ben-Gvir.
"Kita harus memastikan seluruh Jalur Gaza ditaklukkan, mendeklarasikan kedaulatan atas seluruh Jalur Gaza, menyingkirkan semua anggota Hamas, dan mendorong emigrasi sukarela. Hanya dengan cara ini kita akan membawa kembali para sandera dan memenangkan perang,” ucap Ben-Gvir.
Para pemukim kembali menyerbu masjid untuk melakukan ritual Talmud pekan lalu di bawah perlindungan Kepolisian Israel, lapor kantor berita pemerintah Palestina, WAFA.
Ben-Gvir sendiri telah beberapa kali mendaki Bukit Bait Suci sejak ia dilantik sebagai menteri pada Desember 2022, yang memicu ketegangan menjelang perang Israel-Hamas.
Masjid Al-Aqsa terletak di Bukit Bait Suci, situs suci yang sangat diperebutkan bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Situs tersebut, yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif, berada di bawah pengelolaan pemerintah Yordania dan hukum agama Yahudi melarang kunjungan ke situs tersebut.
Pada April 2023, Israel mengklaim tanpa bukti bahwa umat Islam telah membarikade diri di dalam masjid dan membentuk "gerombolan berbahaya" yang "diradikalisasi dan dihasut oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya." Penggerebekan di lokasi tersebut mengakibatkan penangkapan ratusan orang dan "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" di lokasi tersebut, kata pejabat Palestina saat itu.