Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 September 2025 11:01
Caracas: Pemerintah Venezuela memulai pelatihan militer bagi warga sipil sebagai respons atas pengerahan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Karibia dan ancaman baru dari Presiden Donald Trump.
Sekitar sebulan lalu, Washington mengirim kapal perang ke perairan internasional di lepas pantai Venezuela, didukung pesawat jet tempur F-35 yang ditempatkan di Puerto Riko, dengan alasan menggelar operasi anti-narkotika.
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez menuduh Washington melakukan “perang tanpa deklarasi” di Karibia, setelah serangan AS menewaskan belasan tersangka pengedar narkoba di lepas pantai negara itu.
Caracas juga menuding Washington berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro serta merebut minyak dan sumber daya alam Venezuela.
Di kawasan padat penduduk Petare, Caracas, jalan utama ditutup untuk pelatihan sehari yang mencakup kursus singkat pemakaian senjata dan taktik “perlawanan revolusioner.”
“Saya datang untuk belajar demi mempertahankan apa yang penting bagi saya: negara saya, tanah air saya, Venezuela,” ujar Luzbi Monterola, pegawai kantor berusia 38 tahun.
“Saya tidak takut pada siapa pun,” tegasnya, dikutip dari TRT World, Minggu, 21 September 2025.