Ilustrasi BBM. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 18 September 2025 20:27
Jakarta: Penambahan kuota impor BBM dinilai bukan solusi terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta. Jika keran impor BBM terus bertambah, akan berdampak negatif terhadap neraca perdagangan ekspor impor Indonesia.
”Tidak bagus untuk perekonomian kita. Karena menguras devisa, akan mengganggu nilai tukar rupiah,” kata pengamat ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Imron Mawardi, dalam keterangannya, Kamis, 18 September 2025.
Dia mengatakan SPBU swasta sebenarnya sudah mendapat tambahan kuota impor sebesar 10 persen. ”Sebenarnya begini, SPBU swasta dapat izin untuk impor, karena impor mereka kan berdasarkan kepada proyeksi tahun sebelumnya. Jadi biasanya begitu permintaannya,” ucap Imron.
Menurut Imron, pemenuhan kebutuhan BBM lewat impor sebenarnya sudah bisa diperhitungkan. Saat ini, lanjut dia, produksi minyak dalam negeri sekitar 600 ribu barel per hari. Guna memenuhi kebutuhan sebanyak 1,6 juta barel per hari, yang harus diperoleh lewat impor sekitar 900 ribu barel per hari.
Imron meminta SPBU swasta membuat perencanaan lebih baik. Melalui perencanaan yang akurat, diharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan BBM seperti saat ini.
”Ke depan supaya tidak ada kelangkaan di SPBU swasta seperti ini, harus membuat proyeksi yang lebih tepat. Jangan sampai terjadi lagi seperti sekarang,” jelas Imron.
Imron menjelaskan di setiap wilayah tentu sudah ada pemetaan kebutuhan BBM. Seharusnya, kata dia, kebutuhan total tidak berubah.
”Makanya, SPBU swasta harus membuat proyeksi kebutuhan yang lebih baik lagi,” jelas Imron.
Di sisi lain, Imron menepis mengenai narasi monopoli yang sekarang berkembang. Menurut dia, tak ada lagi monopoli yang dilakukan Pertamina.
Faktanya, lanjut dia, negara melalui pemerintah sudah memberikan izin kepada swasta untuk berpartisipasi, baik sektor hulu maupun hilir migas. Namun, pemerintah harus tetap memegang kendali, termasuk izin impor.
”Begitulah persaingan bisnis karena memang dibebaskan baik di hulu maupun di hilirnya, tidak lagi dimonopoli Pertamina seperti dahulu,” ujar Imron.
Baca Juga:
Bahlil Tak Akan Tambah Kuota Impor untuk SPBU Swasta |