Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 17 May 2025 13:13
Washington: Beberapa bulan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan "mengambil alih" Gaza, sebuah laporan baru mengklaim bahwa AS sedang mengerjakan sebuah rencana untuk merelokasi secara permanen sekitar satu juta warga Palestina dari wilayah yang dilanda perang itu ke Libya.
Rencana tersebut sedang dalam "pertimbangan serius" dan pemerintahan Trump telah membahasnya dengan para pemimpin Libya, lapor NBC News pada Jumat, 16 Mei 2025, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Mengutip dari NDTV, Sabtu, 17 Mei 2025, AS disebut-sebut akan mencairkan miliaran dolar dana yang dibekukan lebih dari satu dekade lalu kepada Libya sebagai imbalan atas relokasi warga Palestina dari Gaza, kata laporan itu.
Namun, belum ada kesepakatan akhir dan Israel, yang melancarkan kampanye militer di Gaza setelah Hamas menewaskan 1.200 orang di kota-kota Israel pada bulan Oktober 2023, telah diberitahu tentang diskusi tersebut, lapor NBC News. Seorang pejabat AS mengatakan laporan itu "tidak benar."
"Situasi di lapangan tidak dapat dipertahankan untuk rencana semacam itu. Rencana semacam itu tidak dibahas dan tidak masuk akal," kata pejabat itu kepada NBC News.
Seorang pejabat senior Hamas, kelompok teroris yang ditetapkan AS yang telah menguasai Gaza, mengatakan dia tidak mengetahui adanya diskusi tentang pemindahan warga Palestina ke Libya.
"Warga Palestina sangat mengakar di tanah air mereka, sangat berkomitmen pada tanah air dan mereka siap berjuang sampai akhir dan mengorbankan apa pun untuk mempertahankan tanah mereka, tanah air mereka, keluarga mereka, dan masa depan anak-anak mereka," kata Basem Naim kepada NBC News.
"[Palestina] adalah satu-satunya pihak yang memiliki hak untuk memutuskan bagi Palestina, termasuk Gaza dan warga Gaza, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan," tambahnya.