Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR 2023. (tangkapan layar)
Annisa Ayu Artanti • 16 August 2023 14:14
Jakarta: Presiden Joko Widodo mengibaratkan tengah berlari maraton untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI di Gedung MPR DPR, Rabu, 16 Agustus 2023. Menurutnya perlu nafas yang panjang serta konsistensi untuk mencapai tujuan itu.
"Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," kata Jokowi.
Dalam pidatonya, ia membeberkan, Indonesia telah memiliki modal yang tidak dimiliki negara lain untuk mencapai masa keemasan.
Modal yang pertama adalah bonus demografi yang akan mencapai puncak di 2030-an. Pada saat itu sebanyak 68 penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif.
"Disinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita" sebut Jokowi.
Baca juga: 2 Kekuatan Indonesia Capai Indonesia Emas 2045
Butuh kepercayaan internasional
Selanjutnya peluang besar yang kedua adalah internasional
trust yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
Menurutnya, momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan, serta Kesuksesan Indonesia Menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergejolak akibat perbedaan.
Lalu dari segi sumber daya manusia, lanjut Jokowi, pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022.
Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp3.212 triliun dari tahun 2015-2023.
Kemudian melalui program hilirisasi dan investasi hijau lanjut Jokowi, telah membuat pendapatan per kapita dan daya saing meningkat.
Lalu Jokowi menambahkan, pemerintah juga telah melakukan pembangunan dari desa pinggiran dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi dengan dana desa. Total dana tersebut mencapai Rp539 Triliun dari thn 2015-2023.
Konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum dan pencegahan korupsi.
"Semua itu menjadi modalitas kita untuk meraih kemajuan," ucap dia.
Oleh sebab, Jokowi menegaskan, kepemimpinan di masa depan itu menentukan masa depan Indonesia.
"Ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya. Bukan bukan itu.Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah Berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak?," ujar dia.