Kelapa Sawit. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 28 September 2023 20:13
Mumbai: Produksi minyak kelapa sawit Malaysia kemungkinan akan meningkat tahun depan karena lebih banyak tenaga kerja dan matangnya pohon kelapa sawit untuk dipanen mengimbangi cuaca El Nino.
Direktur Jenderal Regulator Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Ahmad Parveez Ghulam Kadir, menuturkan produksi di negara produsen minyak sawit terbesar di dunia setelah Indonesia anjlok 20 persen saat peristiwa El Nino tahun 2016, namun dampaknya tahun ini tidak terlalu parah.
Perkiraan tersebut membalikkan prediksi MPOB pada bulan Mei bahwa produksi pada tahun 2024 dapat turun antara 1 dan 3 juta metrik ton.
“Sejauh ini kami tidak melihat dampak negatif yang sangat kuat atau serius dari El Nino,” kata Ahmad Parveez kepada wartawan di sela-sela konferensi industri di Mumbai dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 28 September 2023.
El Nino adalah pemanasan perairan Pasifik yang biasanya menyebabkan kondisi lebih kering di Asia, sehingga membatasi hasil panen tertentu.
“Kami mengantisipasi produksi yang lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun ini karena ketersediaan tenaga kerja yang lebih baik, dan beberapa area baru akan mulai menghasilkan,” katanya.
Para pekebun kelapa sawit terpaksa membiarkan ribuan ton buah membusuk selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2022 karena kekurangan pekerja menghalangi perusahaan untuk meningkatkan panen selama puncak musim produksi.
"Produksi minyak sawit mentah Malaysia pada tahun 2023 diperkirakan meningkat menjadi 19 juta ton dari tahun lalu 18,45 juta ton," kata Ahmad Parveez.