Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 26 December 2024 07:58
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan Selasa waktu setempat, mempertahankan penguatan baru-baru ini karena para pedagang bersiap untuk penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih sedikit pada 2025.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi ke 107,905, mendekati level tertinggi dua tahun yang baru-baru ini dicapai.
Dolar makin diminati
Dolar telah diminati sejak Federal Reserve menguraikan pandangan hawkish untuk suku bunganya setelah pertemuan kebijakan terakhir tahun ini minggu lalu, memproyeksikan hanya dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 bp pada 2025.
Faktanya, pasar saat ini memperkirakan pelonggaran
suku bunga hanya sekitar 35 basis poin untuk 2025, yang kemudian membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak dan mendorong dolar.
Imbal hasil Treasury bertenor dua tahun terakhir mencapai 4,34 persen, sementara imbal hasil acuan 10 tahun stabil di dekat level tertinggi tujuh bulan di 4,59 persen.
Volume perdagangan kemungkinan akan menipis seiring dengan semakin dekatnya akhir tahun, dengan minggu perdagangan ini yang dipersingkat oleh periode liburan.
Euro mendekati level terendah
Di Eropa, EUR/USD turun 0,1 persen menjadi 1,0396, mendekati level terendah dua tahun, dengan Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga lebih cepat daripada rivalnya di Amerika Serikat (AS) karena zona euro berjuang untuk mencatat pertumbuhan.
ECB menurunkan suku bunga acuan awal bulan ini untuk keempat kalinya tahun ini, dan Presiden Christine Lagarde mengatakan pada awal minggu ini dimana zona euro semakin 'sangat dekat' untuk mencapai target inflasi jangka menengah bank sentral.
Inflasi di zona euro mencapai 2,3 persen bulan lalu dan ECB memperkirakan inflasi akan mencapai target dua persen tahun depan.
GBP/USD diperdagangkan sebagian besar datar di 1,2531, dengan sterling menunjukkan tanda-tanda pelemahan setelah data menunjukkan ekonomi Inggris gagal tumbuh di kuartal ketiga, dan dengan para pembuat kebijakan Bank of England memberikan suara 6-3 untuk mempertahankan suku bunga minggu lalu, sebuah perpecahan yang lebih dovish dari yang diharapkan.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI)
Sikap Bank of Japan jadi fokus
Di Asia, USD/JPY turun 0,1 persen menjadi 157,03, setelah naik setinggi 158 yen dalam beberapa sesi terakhir, setelah Bank of Japan mengisyaratkan mereka akan meluangkan waktu untuk mempertimbangkan lebih banyak kenaikan suku bunga.
USD/CNY naik tipis 0,1 persen menjadi 7,3021, tetap mendekati level tertinggi satu tahun karena prospek pengeluaran fiskal yang lebih besar dan kondisi moneter yang lebih longgar di tahun mendatang membebani mata uang.
Beijing mengisyaratkan mereka akan meningkatkan belanja fiskal pada 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang melambat.