Menkeu Sri Mulyani saat penyampaian jawaban pemerintah dalam Rapat Paripurna DPR RI. Foto: dok Kemenkeu.
M Ilham Ramadhan Avisena • 19 September 2024 15:35
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun depan tetap memegang prinsip kehati-hatian. Itu bertujuan agar instrumen fiskal tetap sehat dan berkelanjutan dalam memberikan dukungan kepada perekonomian.
"Sesuai mandatnya, APBN sebagai instrumen keuangan negara utama adalah instrumen andalan untuk mendorong pertumbuhan, pemerataan atau keadilan sosial dan menjaga stabilitas. Itu adalah esensi fungsi keuangan negara yang tertuang di dalam UU Keu negara, alokasi, distribusi, dan stabilisasi," tutur Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR Ke-VII Masa Persidangan I 2024-2025 di Gedung DPR, Kamis, 19 September 2024.
APBN, kata Sri Mulyani, memiliki peranan penting bagi perekonomian. Itu terbukti setidaknya dalam 10 tahun terakhir ketika Indonesia dilanda berbagai macam tantangan, bahkan krisis. Dengan fungsinya, instrumen fiskal negara telah mampu menjaga level pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen dalam satu dekade ini.
Rancangan APBN 2025 yang dibahas serta disepakati DPR dan pemerintah ditujukan untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, serta keberlanjutan. Itu semua, kata Sri Mulyani, untuk mendukung proses transisi pemerintahan yang lancar dan efektif.
Salah satu fokus utama dari APBN 2025 ialah memperkuat aspek kesejahteraan masyarakat. Menurut perempuan yang karib disapa Ani tersebut, hal itu sejalan dengan program prioritas yang akan dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Program itu antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan sekolah unggulan, renovasi dan perbaikan sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis diharapkan mampu tingkatkan SDM Indonesia dan meningkatkan Indeks Modal Manusia Indonesia agar mencapai 0,56," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: Tok! DPR Sahkan UU APBN 2025 |