Kemendag Bidik Transaksi USD15,5 Miliar di Trade Expo Indonesia ke-39

Ilustrasi, gedung Kemendag. Foto: dok Kemendag.

Kemendag Bidik Transaksi USD15,5 Miliar di Trade Expo Indonesia ke-39

Naufal Zuhdi • 17 September 2024 18:27

Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali akan menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-39 yang dihelat pada 9-12 Oktober 2024.
 
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati mengatakan, TEI ini merupakan sarana buat Indonesia untuk memperkenalkan produk-produk di internasional dan melanjutkan yang sudah melakukan ekspor ke mancanegara.
 
"Kami mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bersaing di luar negeri dengan bantuan fasilitasi-fasilitasi dari pembina seperti Bank Mandiri dan Privy untuk mempermudah dan memperlancar transaksi," kata Mardyana saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Selasa, 17 September 2024.
 
Di TEI ke-39 ini, Mardyana menyebut target transaksi yang ingin dicapai adalah sebesar USD15 miliar. "Target kita untuk tahun ini USD15 miliar dan capaian visitor yang ada 30 ribu pengunjung serta 1.000 eksibitor," jelas dia.
 
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai hasil transaksi TEI ke-38 pada tahun lalu yang mencapai USD30,5 miliar. Pasalnya, penyelenggaraan TEI tahun ini tergolong singkat apabila dibandingkan dengan TEI tahun lalu yang dilaksanakan pada 18 Oktober-18 Desember 2023.
 
"Target USD15,5 miliar karena penyelenggaraan lebih singkat dibandingkan dengan tahun lalu," beber dia.
 

Baca juga: BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Kali Berturut-turut
 

Didukung penuh perbankan

 
Di kesempatan yang sama, Vice President Government Business Head Region IV/Jakarta 2 Bank Mandiri Heru Prihantoro menekankan pihaknya akan memberikan dukungan di TEI ke-39 kepada para pelaku bisnis dengan menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang tidak berbatas untuk ekspor saja, namun untuk impor juga.
 
"Seperti jasa pembelian, persiapan, pengiriman para ekspor, percepatan pengiriman barang ekspor, penerbitan letter of credit, dan layanan Kopra Beyond Borders yang dapat memudahkan transaksi dan monitoring keuangan cross-border secara real-time bagi grup nasabah, baik di dalam maupun di luar negeri," terang Heru.
 
Bank Mandiri, sambung Heru, saat ini juga telah memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas pada pelaku usaha di Indonesia, yang bergantung sama dengan berbagai lembaga terkait dengan ekspor dan impor. Salah satunya Mandiri Export House yang berlokasi di Makassar.
 
Sementara itu, Vice President Marketing dan Communication Privy Ratu Rima Novia Rahma mengakui pihaknya telah dua kali bekerja sama dengan Kemendag untuk mendukung penyelenggaraan TEI sebagai digital signature partner.
 
"Tahun ini akan ada banyak sekali buyer-buyer dari internasional yang akan mungkin hadir secara langsung bertemu dengan seller-seller dari Indonesia untuk nanti terciptanya insyaallah perjanjian-perjanjian atau kontrak perdagangan baru yang akan meningkatkan ekspor Indonesia," tutur dia.
 
Nantinya, Privy akan menyediakan tanda tangan digital yang bisa digunakan oleh seluruh seller-seller Indonesia yang nantinya melakukan transaksi atau melakukan perjanjian dengan potential buyer yang akan didatangkan dari perwakilan perwakilan Indonesia di luar negeri, baik yang datang langsung secara tatap muka maupun yang tidak bisa hadir secara langsung.
 
"Dengan tanda tangan digital dari Privy, mereka bisa tetap melakukan transaksi baik secara online maupun secara offline," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)