Puluhan Ribu Demonstran Desak Netanyahu Terima Proposal Pembebasan Sandera

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv, 1 Juni 2024. (EPA)

Puluhan Ribu Demonstran Desak Netanyahu Terima Proposal Pembebasan Sandera

Medcom • 3 June 2024 17:23

Tel Aviv: Puluhan ribu orang berunjuk rasa di Tel Aviv, Israel, untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pembebasan sandera segera.

Mengutip Sky News, diperkirakan ada 120.000 orang yang turun ke jalanan Tel Aviv untuk menyerukan koalisi pemerintahan sayap kanan agar menerima kesepakatan gencatan senjata yang telah diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat lalu.

Proposal Biden terdiri dari tiga fase, yang meliputi gencatan senjata, pembebasan sandera oleh kelompok Hamas, penarikan pasukan Israel, dan rekonstruksi Jalur Gaza.

Bentrokan sempat terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi di Tel Aviv, dengan dua orang dilaporkan telah ditangkap dan 14 lainnya terluka ketika polisi menggunakan meriam suara untuk membubarkan massa.

Sebuah meriam air juga dikerahkan ke lokasi aksi protes, yang diyakini sebagai yang terbesar dalam menentang pemerintahan Netanyahu sejak 7 Oktober 2023.

Sementara itu, keluarga para sandera mengatakan bahwa waktu untuk memulangkan kembali orang-orang yang mereka cintai hampir habis.

Sekitar 120 dari 252 orang yang disandera Hamas kemungkinan masih ada di Gaza. Menurut Otoritas kesehatan Palestina, serangan balasan Israel atas operasi Hamas di tanggal 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.

"Ini mungkin kesempatan terakhir untuk menyelamatkan nyawa," kata Gili Roman, salah satu pihak keluarga sandera.

Kakak perempuannya, Yarden Roman-Gat, dibebaskan Hamas dalam skema gencatan senjata selama sepekan di bulan November. Tetapi saudara iparnya Carmel masih ditahan.

"Kepemimpinan kita tidak boleh mengecewakan. Tapi yang terpenting, semua mata harus tertuju pada Hamas," kata Roman.

Pekan lalu, ajudan dari PM Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah menerima proposal Biden. 

Dalam sebuah wawancara dengan Sunday Times, Ophir Falk, kepala penasihat kebijakan luar negeri untuk Netanyahu, mengatakan proposal Biden adalah "kesepakatan yang kami setujui - itu bukan kesepakatan yang bagus, tetapi kami sangat ingin para sandera dibebaskan, semuanya."

"Ada banyak detail yang harus ditinjau kembali," sambung Falk, seraya menambahkan bahwa persyaratan Israel, termasuk "pembebasan para sandera dan penghancuran Hamas sebagai organisasi teroris genosida," tidak berubah. (Theresia Vania Somawidjaja)

Baca juga:  Blinken Minta Hamas Segera Terima Proposal Biden Tanpa Penundaan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)