Aksi Walk Out saat Netanyahu Pidato di PBB Sudah Direncanakan

Menlu Retno Marsudi saat berada di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. (Kemenlu RI)

Aksi Walk Out saat Netanyahu Pidato di PBB Sudah Direncanakan

Marcheilla Ariesta • 28 September 2024 09:38

New York: Aksi walk out yang dilakukan sejumlah negara, termasuk Indonesia, saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di ruang pleno Sidang Majelis Umum (SMU) PBB di New York, Amerika Serikat (AS), rupanya sudah direncanakan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat mengungkapkannya kepada Medcom.id melalui pesan singkat.

“Dan memang sudah ada koordinasi antara negara-negara sehaluan bahwa kursi dari negara-negara  yang sehaluan itu memang akan dikosongkan pada saat PM israel berbicara,” ucap Roy dalam pesan singkat, Sabtu, 28 September 2024.

Ia menambahkan, saat itu yang hadir di ruang pleno juga bukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Ibu (Menlu) sejak pagi ada meeting lain dan memang tidak dijadwalkan ada di ruang pleno majelis umum,”

“Banyak delegasi yang walk out termasuk Indonesia. Jadi memang ruangan jadi kosong,” sambung dia.

Menurut Roy, sebenarnya tidak penting siapa yang duduk di meja delegasi. Namun, walk out tersebut dengan jelas menunjukkan sikap dan posisi Indonesia terhadap isu Palestina.

“Yang duduk di meja Indonesia terus kosong itu adalah para pejabat Kementerian Luar Negeri RI dari Jakarta dan Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York,” lanjutnya.

Posisi Indonesia untuk Palestina

Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus membawa isu Palestina di semua pertemuan di Sidang Majelis Umum PBB.

Menlu Retno bahkan mengikuti pertemuan membahas solusi dua negara dan situasi di Gaza pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menlu mendesak agar solusi dua negara segera diimplementasikan.

"Saya akan terus terang. Pertama, pengakuan terhadap negara palestina sangat penting. Kenapa ini penting, karena memberikan harapan kepada rakyat Palestina," ujar Menlu Retno pada pertemuan 'The Situation in Gaza and the Implementation of the Two-State Solution as a Path to a Just and Comprehensive Peace' di New York, 26 September 2024.

"Ini memberikan harapan untuk mencapai pembentukan solusi dua negara dan yang paling penting ini menjadi satu-satunya cara menekan Israel secara politik guna menghentikan segala bentuk kejahatan nya," imbuh Menlu Retno dikutip dari tayangan UNTV.

Tetapi Menlu mempertanyakan sikap beberapa rekan yang mengatakan akan mengakui Palestina pada saat yang tepat, kapan waktu yang tepat itu?

"Untuk saya, waktu yang tepat adalah sekarang!" tegas Menlu.

Menlu menambahkan, kita tidak mau menunggu sampai semua rakyat Palestina kehilangan tempat tinggalnya, sampai ratusan ribu jiwa akan terbunuh jika kita menunggu waktu yang tepat.

Selain Indonesia, ada juga delegasi Turki, Olnegara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), negara Gerakan Non-Blok (GNB) dan lainnya, yang melakukan walk out saat Netanyahu berpidato.

Baca juga:  Indonesia Ikut Walk Out Ketika Netanyahu Pidato di Sidang Majelis Umum PBB

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)