Bendera Tiongkok. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 25 September 2024 11:46
Manila: Asian Development Bank (ADB) mempertahankan prakiraan
pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini, disaat lembaga keuangan tersebut merevisi naik pertumbuhan ekonomi kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan.
Melansir siaran pers ADB, Rabu, 25 September 2024, ADB tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di posisi 4,8 persen tahun ini dan 4,5 persen tahun depan.
Lemahnya sektor properti RRT yang berkelanjutan telah berdampak negatif terhadap pengeluaran rumah tangga selama 2024.
Namun, dijelaskan, pula perekonomian negara itu dapat diimbangi sebagian oleh investasi yang lebih tinggi, ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang stimulatif, serta ekspor yang lebih besar.
Perekonomian India
Sementara untuk pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di kawasan ini, yakni India diperkirakan akan tumbuh 7,0 persen pada 2024, tidak berubah dari prakiraan April, di tengah kuatnya permintaan dalam negeri, termasuk naiknya pengeluaran pemerintah.
Sedangkan untuk prakiraan pertumbuhan untuk Kaukasus dan Asia Tengah dinaikkan ke 4,7 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 4,3 persen pada April.
Proyeksi itu dengan mempertimbangkan membaiknya permintaan dalam negeri yang ditopang oleh remitansi di sejumlah perekonomian.
Gedung Asian Development Bank. Foto: Flickr
Pertumbuhan kawasan Pasifik
Prakiraan pertumbuhan untuk Pasifik direvisi naik menjadi 3,4 persen, dari sebelumnya 3,3 persen pada April, didorong oleh meningkatnya kedatangan turis.
Prakiraan untuk Asia Tenggara diturunkan 0,1 poin persentase menjadi 4,5 persen akibat penurunan investasi publik dan pemulihan ekspor yang lebih lambat daripada harapan.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia diperkirakan akan tumbuh 5,0 persen tahun ini, naik dibandingkan dengan proyeksi 4,9 persen pada April, demikian menurut Asian Development Outlook (ADO) September 2024 yang dirilis hari ini.
Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan masih sama yaitu 4,9 persen.
Sedangkan untuk inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik diperkirakan akan mereda lebih lanjut ke 2,8 persen pada 2024, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 3,2 persen.