Harga Minyak Stabil di Tengah Laporan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah

Ilustrasi. Foto: Unplash

Harga Minyak Stabil di Tengah Laporan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah

Annisa Ayu Artanti • 25 November 2024 11:08

Jakarta: Harga minyak stabil pada awal perdagangan Asia hari ini setelah kenaikan yang kuat minggu lalu.

Para pedagang mencerna laporan bahwa Israel hampir mencapai gencatan senjata dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon.

Melansir Investing.com, Senin, 25 November 2024, prospek konflik Timur Tengah yang tidak terlalu parah memang menandakan premi risiko yang lebih kecil untuk minyak.

Harga-harga tetap berada di dekat level tertinggi dua minggu terakhir di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

Minyak berjangka Brent yang akan berakhir pada bulan Januari turun sedikit ke USD75,14 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun tipis ke USD70,75 per barel pada pukul 19:47 ET (00:47 WIB).

 
Baca juga: 

Harga Minyak Diproyeksikan Terus Naik Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina



Ilustrasi. Foto: Unplash

 

Israel hampir mencapai gencatan senjata dengan Hizbullah


Israel dan Hizbullah hampir menandatangani sebuah perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan di Libanon, Axios melaporkan pada Minggu, mengutip para pejabat Israel dan AS.

Harian Israel The Times of Israel juga melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mengadakan pembicaraan tingkat tinggi mengenai kesepakatan tersebut, yang ditengahi oleh para pejabat AS.

Para pejabat Israel sedang mempertimbangkan rancangan perjanjian yang mencakup masa transisi 60 hari, dan militer Israel akan menarik diri dari Libanon selatan dan Hizbullah akan memindahkan persenjataan beratnya ke utara Sungai Litani.

Perjanjian ini juga akan mencakup pembentukan komite pengawas yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Prospek gencatan senjata Israel-Hizbullah menunjukkan berkurangnya ketegangan di Timur Tengah, sehingga menghadirkan premi risiko yang lebih rendah untuk minyak.
 
Para trader khawatir bahwa setiap eskalasi ketegangan akan mengganggu suplai dari wilayah yang kaya akan minyak ini.

Namun, laporan gencatan senjata dirusak oleh Hizbullah yang meluncurkan lebih banyak roket di sekitar Tel Aviv, yang terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran di Beirut pada akhir pekan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)