Lionel Messi berpengaruh dalam pembebasan sandera di Gaza. (AP)
Marcheilla Ariesta • 8 March 2024 19:30
Tel Aviv: Esther Cunio, seorang nenek Argentina berusia 90 tahun yang tinggal di Kibbutz Nir Oz, menjadi salah satu sandera yang diculik kelompok Hamas dari Israel. Ia mengaku berhasil dilepaskan oleh Hamas karena menyebutkan dirinya berasal dari negara yang sama dengan pemain sepak bola terkenal, Lionel Messi.
Pernyataan Cunio tertuang dalam sebuah film dokumenter baru berjudul 'Voces del 7 de Octubre - Latino Stories of Survival', yang mengisahkan pengalaman nenek 90 tahun tersebut saat diculik Hamas.
Laman The Times of Israel, Jumat, 8 Maret 2024 menyebutkan, Cunio menceritakan pada 7 Oktober lalu ada dua anggota Hamas menyerbu komunitasnya.
Foto Cunio yang sedang memegang senjata laras panjang AK-47 dan berpose bersama anggota Hamas kemudian viral di media sosial. Foto itu diambil saat Cunio berada dalam tawanan Hamas.
Cunio bukan asli dari Israel. Ia berdarah Yahudi asal Argentina dan kemudian memutuskan pindah ke Israel bersama komunitas Latin-Yahudi lainnya.
Keterbatasan bahasa menjadi salah satu tantangan sulit bagi Cunio saat ia disandera Hamas.
"Saya sempat bilang ke mereka, jangan bicara dengan saya. Sebab mereka berbahasa Arab, dan bahasa Yahudi saya buruk. Saya biasanya berbicara bahasa Spanyol Argentina," kata Cunio saat melakukan wawancara dengan Fuente Latina.
Cunio mengatakan anggota Hamas yang melakukan interogasi kepadanya kemudian bertanya mengenai Argentina.
"Dia bertanya apa itu Argentina? Kemudian saya bilang, 'Apakah kamu suka menonton sepak bola?'. Dia bilang menyukai sepak bola dan saya bilang saya berasal dari negaranya Messi," ucap Cunio.
Ketika mendengar nama Messi, anggota Hamas itu langsung berubah sikap. Bahkan, kata Cunio, ia langsung dibebaskan Hamas.
Cunio bercerita, anggota Hamas itu terkejut karena menyukai Messi. Dia mengatakan, setelah itu anggota Hamas ini merangkulkan tangannya di bahu, memintanya melakukan gestur damai dan mengambil gambar dengan dirinya.
Namun, Cunio masih belum bisa hidup tenang meskipun sudah dibebaskan. Pasalnya, kedua cucunya masih berada di Gaza.
Nenek ini meminta bantuan pada Messi untuk meyakinkan Hamas agar dapat melepaskan cucunya.
"Saya harap, jika Messi menyaksikan (film dokumenter) ini, ia tahu saya terselamatkan karena dia, dan saya ingin meminta bantuannya untuk cucu saya yang maish ditawan. Keduanya anak baik, namanya David dan Ariel," tutur Cunio.
Hingga saat ini, belum ada lagi pelepasan sandera. Hal ini disebabkan belum disetujuinya perjanjian gencatan senjata oleh Israel dan Hamas.
Perjanjian tersebut hingga saat ini masih menemui titik buntu, dengan masing-masing pihak ingin agar syarat yang mereka ajukan dapat diterima. Amerika Serikat, Qatar dan Mesir menjadi perantara dari perjanjian gencatan senjata tersebut.
Baca juga: Utusan Internasional Dorong Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Ramadan