Kondisi warga Palestina di kamp pengungsian Rafah di Gaza. (AP)
Willy Haryono • 10 March 2024 18:26
Tel Aviv: Gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza masih berpeluang terjadi, kata badan intelijen Israel, Mossad, pada Sabtu kemarin. Pernyataan disampaikan di saat prospek tercapainya jeda pertempuran di Gaza selama bulan suci Ramadan semakin meredup.
Kepala Mossad David Barnea telah bertemu mitranya dari Amerika Serikat (AS), Direktur CIA William Burns pada Jumat kemarin, untuk mempromosikan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan para sandera tersisa di Gaza, kata Mossad dalam sebuah pernyataan yang didistribusikan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Kontak dan kerja sama dengan mediator terus berlanjut dalam upaya mempersempit kesenjangan dan mencapai kesepakatan," kata Mossad, mengutip dari laman CGTN, Minggu, 10 Maret 2024.
Israel dan Hamas masih saling menyalahkan atas kebuntuan pembicaraan gencatan senjata menjelang Ramadan, yang akan dimulai sekitar tanggal 11 atau 12 Maret mendatang.
Sumber Hamas sempat mengatakan bahwa delegasi mereka "tidak mungkin" melakukan kunjungan lagi ke Kairo di akhir pekan untuk melakukan pembicaraan.
Mesir, AS dan Qatar telah memediasi negosiasi gencatan senjata sejak Januari. Kesepakatan terakhir menyebabkan penghentian pertempuran selama seminggu di bulan November, di mana Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera, dan Israel membebaskan tahanan Palestina dengan jumlah tiga kali lebih banyak.
Baca juga: Utusan Internasional Dorong Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Ramadan