Densus Pastikan Teroris di Batu dan Jakbar Tak Berkaitan

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar/Medcom.id/Siti

Densus Pastikan Teroris di Batu dan Jakbar Tak Berkaitan

Siti Yona Hukmana • 7 August 2024 14:27

Jakarta: Detasemen Khusue (Densus) 88 Antiteror Polri memastikan tersangka teroris yang ditangkap di Batu, Malang, Jawa Timur, bergerak sendiri. Pelaku disebut tak berkaitan dengan tersangka teroris di Jakarta Barat. Meski, kedua kasus lahir dari paparan radikalisme media sosial.

"Jadi, enggak ada kaitannya dengan yang di Malang kamarin," kata juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Agustus 2024.

Aswin mengatakan sosial media grup dan laman-laman atau website yang diakses terkait terorisme oleh tersangka di Batu dan Jakbar berbeda. Menurutnya, feenomena ini menunjukkan bahwa banyak sekali grup-grup yang mencoba merekrut anggota teroris tanpa ketemu fisik.

"Hanya melalui grup-grup sosial media atau pun propaganda di internet yang mereka miliki," ungkap Aswin.
 

Baca: Tersangka Teroris HOK Tertutup dari Keluarga dan Korban Perundungan

Densus menangkap remaja 19 tahun berinisial HOK di Batu, Malang Jawa Timur pada Rabu, 31 Juli 2024. HOK terafiliasi dengan jaringan teroris Daulah Islamiyah, atau ISIS lewat sosial media.

Dia belajar merakit sejumlah bom di kamarnya dengan tutorial video yang didapatkan dari grup Telegram berbayar yang ia ikuti. HOK hendak melakukan bom bunuh diri di tempat ibadah di Batu. Namun, aksi itu dapat dicegah dengan penangkapan usai kedapatan membuang. Bahan peledak.

Kemudian, Densus menangkap dua tersangka teroris di Jakbar berinisial RJ dan AM di Jakbar pada Selasa, 6 Agustus 2024. Keduanya juga terafiliasi dengan Daulah Islamiyah atau ISIS lewat sosial media.

RJ dan AM telah merakit bom namun belum diketahui akan digunakan untuk bom bunuh diri atau mencari pengantin. Terpenting, kini bahan peledak itu telah disita polisi.

RJ dan AM mendukung ISIS dengan cara mengunggah narasi-narasi dukungan dan propaganda terhadap ISIS di sosial media yang mereka miliki. Keduanya juga diketahui mengibarkan bendera ISIS sembari memegang senjata disertai dengan statemen atau ajakan untuk mendukung keberadaan Daulah Islamiyah atau ISIS tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)