Sejumlah anak panti asuhan menjadi salah satu target utama dalam program pemberdayaan talenta digital. Dok Istimewa
M Rodhi Aulia • 7 December 2024 20:37
Jakarta: Di balik tembok panti asuhan, tersimpan harapan besar yang kini mulai mendapat perhatian khusus. Anak-anak yang selama ini terbatas oleh akses dan kesempatan kini dilihat sebagai aset penting dalam upaya membangun Indonesia Emas 2045. Lewat inisiatif pemberdayaan digital, mereka tidak hanya dibekali keterampilan teknologi, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Maryamah, Ketua Panti Asuhan Tebet 1999, menggambarkan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak panti. “Anak-anak ini punya mimpi besar, tapi sering kali terkendala akses. Program seperti ini menjadi jembatan penting untuk membuka jalan bagi mereka,” katanya, Sabtu 7 Desember 2024.
Program bertajuk FUSENAksi ini tak hanya menyentuh aspek material, seperti pemberian alat tulis, buku, dan sembako, tetapi juga membawa pendekatan baru melalui hiburan edukatif, seperti pertunjukan sulap yang memikat. Momen ini tidak hanya membawa keceriaan, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri pada anak-anak.
Baca juga: Indonesia Economic Review 9.0: Kupas Peran Gen Z dalam Tercapainya Ekonomi Hijau
Namun, yang membuat program ini istimewa adalah rencana besarnya untuk mengintegrasikan pelatihan berbasis teknologi. Tahun depan, anak-anak panti akan dibekali keterampilan digital, mulai dari dasar-dasar coding hingga pemasaran digital, sebagai persiapan memasuki era industri kreatif.
“Ini bukan sekadar program sosial, tetapi investasi jangka panjang untuk Indonesia. Kami ingin melihat anak-anak panti asuhan ini menjadi inovator, pemimpin, atau bahkan pengusaha sukses di masa depan,” ungkap Founder dan CEO FUSENA Digital, Ergintianus Julianta.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pembelajaran inklusif yang tidak hanya melibatkan anak-anak sebagai penerima manfaat, tetapi juga menjadikan mereka pelaku perubahan. Hendra Saputra, salah satu donatur, menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan program seperti ini.
“Membangun bangsa dimulai dari hal kecil seperti ini. Anak-anak ini punya potensi besar untuk membawa perubahan nyata,” ujarnya.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat menjadi alat yang inklusif dan memberdayakan, membuka peluang yang sebelumnya tak terjangkau oleh anak-anak panti asuhan. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam transformasi digital, tetapi juga pemain aktif yang berkontribusi membangun Indonesia yang lebih baik.