Impor Batu Bara Vietnam Naik Dua Kali Lipat

Ilustrasi batu bara. Foto: Unsplash.

Impor Batu Bara Vietnam Naik Dua Kali Lipat

Arif Wicaksono • 26 March 2024 20:01

Hanoi: Impor batu bara Vietnam pada tahun ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023. Peningkatan ini seiring dengan upaya pemerintah untuk meyakinkan investor asing, pabrik-pabrik tidak akan mengalami kekurangan listrik seperti yang terjadi pada tahun lalu.
 

baca juga:

Produksi Batu Bara Tiongkok Anjlok


Vietnam yang menjadi tuan rumah operasi manufaktur besar perusahaan multinasional seperti Samsung Electronics dari Korea Selatan, Foxconn dari Taiwan, dan Canon dari Jepang, menghadapi tekanan yang semakin besar setelah negara tersebut tidak dapat menjamin pasokan listrik yang berkelanjutan selama gelombang panas yang berkepanjangan pada musim panas lalu.

Beberapa pabrik terpaksa menghentikan sementara produksinya.Hal ini membuat, dalam pertemuan dengan investor asing pekan lalu, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh berjanji pabrik tak akan lagi mengalami kekurangan listrik.

Dua pejabat asing yang hadir, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka, mengatakan komitmen Chinh meyakinkan namun tidak jelas mengenai langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Kantor perdana menteri tidak menanggapi permintaan komentar.

"Terbatasnya kapasitas Vietnam dalam menggunakan energi terbarukan dan komitmen untuk menghindari pemadaman listrik baru menjadikannya penting untuk mengimpor lebih banyak batu bara," kata Peneliti Vietnam di ISEAS yang berbasis di Singapura Phan Xuan Dung, dilansir Channel News Asia, Selasa, 26 Maret 2024.

Impor batu bara Vietnam yang sebagian besar dari Australia dan Indonesia, naik sekitar 88 persen pada 15 Maret 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam dua bulan pertama tahun ini, produksi tambang dalam negeri juga meningkat 3,3 persen, yang biasanya memenuhi sekitar setengah permintaan Vietnam.

Hal ini terjadi setelah Vietnam mengalami peningkatan impor bahan bakar murah sebesar 61 persen pada tahun lalu karena pembangkit listrik tenaga batu bara kembali berproduksi secara penuh. Hal ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan oleh Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lain di kawasan.

Impor batu bara diproyeksikan akan meningkat lebih lanjut pada paruh kedua tahun ini ketika pembuat baja dan industri padat energi lainnya diperkirakan akan meningkatkan produksi. Pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang sekitar 60 persen dari total produksi.

Pasokan batu bara naik

Kombinasi impor dan produksi domestik menunjukkan pasokan batu bara melebihi delapan juta metrik ton per bulan pada periode Januari-Februari yang biasanya lebih sepi, hampir sembilan persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata bulanan selama dua tahun terakhir.

Investor asing menuntuk kesiapan pasokan listrik. Perusahaan semikonduktor Korsel menunda keputusan investasi karena risiko pasokan listrik. Kamar Dagang Amerika meminta pemerintah Vietnam untuk meringankan persetujuan proyek-proyek energi guna memenuhi permintaan listrik yang meningkat.

"Jika tidak, menarik manufaktur berteknologi tinggi dan tujuan-tujuan penting lainnya akan sulit dicapai,” kata kelompok bisnis AS itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)