Media Indonesia • 11 April 2024 00:01
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat tetap waspada potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M. Penyakit tersebut memiliki kecepatan penularan yang tinggi, meski jarang menyebabkan sakit berat.
"Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita," kata juru bicara Kemenkes M Syahril, Jakarta, Rabu, 10 April 2024.
Tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 pada 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.
Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, antara lain Jawa Barat sebanyak 2.119 kasus, Banten 1.171 kasus, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah 464 kasus.
"Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura," ujar dia.
Dia mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Pemudik juga perlu tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko demam berdarah dengue (DBD).
"Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular DBD. Apalagi di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi," ucap dia.
Baca Juga:
Mudik Lebaran Tidak Jadi Penyebab Dominan Peningkatan Kasus DBD |