Kilau Harga Emas Dunia Semakin Mentereng

Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: Bappebti

Kilau Harga Emas Dunia Semakin Mentereng

Husen Miftahudin • 8 February 2024 09:33

Chicago: Harga emas dunia pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) mengalami kenaikan, di tengah keterpurukan dolar Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip Daily FX, Kamis, 8 Februari 2024, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April 2024 naik sebanyak 30 sen atau 0,01 persen menjadi USD2.051,70 per ons.
 
Adapun, emas (XAU/USD) tidak memiliki keyakinan arah sejak awal 2024, dengan harga berosilasi antara resistensi teknis di USD2.065 dan support horizontal di USD2.005.
 
Meskipun prospek emas batangan tampak lebih positif pada bulan lalu, teori bullish tampaknya masih tertahan untuk saat ini, terutama setelah Federal Reserve mengindikasikan mereka tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan biaya pinjaman.
 
Jika suku bunga tetap pada tingkat yang tinggi atau bahkan meningkat lebih lanjut, logam mulia, yang tidak memberikan dividen atau menawarkan imbal hasil, akan kesulitan untuk mengikuti lintasan kenaikan.
 
Dengan prospek suku bunga yang menjadi fokus utama saat ini, jalur kebijakan moneter FOMC mungkin akan menjadi katalis paling penting yang mendorong dinamika pasar dalam waktu dekat.
 
Terbakar oleh informasi palsu sebelumnya dan takut akan mempersulit upaya memulihkan stabilitas harga, bank sentral AS telah menolak tekanan untuk mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
 
Penolakan ini dapat divalidasi jika laporan indeks harga konsumen mendatang, yang akan dirilis minggu depan, menunjukkan kemajuan yang terbatas menuju disinflasi.

Baca juga: Dolar AS Tergelincir
 

Inflasi Januari AS

 
Dalam proyeksi Wall Street, IHK utama pada Januari 2024 diperkirakan turun menjadi 3,1 persen (yoy) dari 3,4 persen (yoy) di Desember 2023.
 
Sebaliknya, ukuran inti (core gauge) sebagai ukuran tren harga jangka panjang dan yang mendasari perekonomian terlihat menurun secara bertahap, hanya turun menjadi 3,8 persen (yoy) dari sebelumnya 3,9 persen (yoy).
 
Berfokus pada hasil potensial, kejutan kenaikan apa pun dalam angka IHK resmi dibandingkan dengan perkiraan konsensus, khususnya dalam metrik inti, akan menjadi bearish bagi emas.
 
Skenario ini kemungkinan akan mendorong para pedagang untuk mengurangi ekspektasi suku bunga yang dovish, yang saat ini memperkirakan pelonggaran sebesar 110 basis poin hingga akhir tahun, sehingga meningkatkan imbal hasil dan dolar AS dalam prosesnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)