Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat ekosistem nilam Aceh. (Foto: Istimewa)
Fajri Fatmawati • 15 October 2024 16:25
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat ekosistem nilam Aceh. Kolaborasi dilandasi oleh komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani nilam dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Aceh.
Rektor USK Profesor Marwan dan Direktur Kantor ILO Indonesia dan Timor Leste Simrin C Singh
menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai pengukuhan kemitraan.
Prosesi MoU berlangsung di Ruang VIP Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, pada 15 Oktober 2024, dan disaksikan berbagai pihak termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Pemerintah Aceh.
Salah satu hasil konkret dari kolaborasi ini adalah peluncuran sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis website bernama MyNilam. Sistem ini dirancang untuk mencatat seluruh proses produksi nilam, memastikan kualitas produk, dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasok.
"Selama 10 tahun terakhir, USK melalui Atsiri Research Center (ARC) telah berupaya keras untuk mengembalikan kejayaan nilam Aceh. Kami melihat potensi besar pada komoditas ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Rektor USK, Profesor Marwan, Selasa, 15 Oktober 2024.
Baca juga: Program Cetak Sawah dan Oplah Diyakini Bisa Bikin Petani Makin Sejahtera |