Markas besar UNIFIL di Lebanon. (AA Archive)
Marcheilla Ariesta • 12 October 2024 14:14
Beirut: Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon selatan (UNIFIL) mengatakan bahwa ledakan baru telah menghantam markas besarnya. Ledakan terbaru melukai dua penjaga perdamaian.
Ledakan terjadi sehari setelah pasukan Israel menargetkan posisi yang sama dan menyerang pusat kota Beirut.
Dua penjaga perdamaian UNIFIL terluka ketika pasukan Israel menembaki menara observasi di markas besar UNIFIL di Naqoura awal pekan ini.
Unit tanggap krisis Lebanon mengumumkan pada Jumat, sebanyak 60 orang tewas dan 168 orang terluka dalam 24 jam terakhir akibat pemboman Isareli.
“Dengan demikian, jumlah total korban selama setahun terakhir menjadi 2.229 tewas dan 10.380 orang terluka,” menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, dilansir dari TRT World, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Pengeboman Gaza dan Lebanon
Israel telah meningkatkan kampanyenya di Lebanon dengan gelombang serangan udara besar-besaran di seluruh negeri dan invasi darat di perbatasan.
Serangan Israel meluas dan sekarang mereka membom Gaza dan Lebanon.
Perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina. Perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan sekitar 90?ri populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, seringkali berkali-kali.
Baca juga: India Ungkap Keprihatinan atas Serangan Israel terhadap Personel UNIFIL