Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan. (Getty Images)
Marcheilla Ariesta • 4 June 2024 07:52
Washington: Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan, Israel siap menandatangani perjanjian gencatan senjata meskipun ada keraguan mengenai rencana yang digariskan oleh Presiden Joe Biden.
“Pada akhir pekan ini, kami kembali melihat kesediaan Israel untuk melangkah maju dan mencapai kesepakatan,” kata Sullivan pada Global Impact Forum di Washington, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 4 Juni 2024.
“Semua orang yang telah menyerukan gencatan senjata selama ini, mereka perlu memusatkan perhatian mereka pada Hamas minggu ini dan berkata, ‘Sudah waktunya untuk berunding, lakukan kesepakatan ini’,” lanjut dia.
Sullivan, yang telah melakukan serangkaian kunjungan ke Timur Tengah menambahkan, perjanjian tersebut akan menjadi ‘hal terbaik’ bagi masyarakat Gaza, Israel dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menekankan, Negeri Zionis tersebut akan melanjutkan perang sampai Hamas “dihancurkan” – sebuah pernyataan yang bertentangan dengan penghentian perang “permanen” yang ditetapkan dalam proposal tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Israel menambahkan bahwa Netanyahu memandang rencana yang ditetapkan Biden sebagai “parsial”.
Di dalam negeri, puluhan ribu orang berunjuk rasa di Tel Aviv, untuk mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar bersedia menerima proposal gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Proposal Biden terdiri dari tiga fase, yang meliputi gencatan senjata, pembebasan sandera oleh kelompok Hamas, penarikan pasukan Israel, dan rekonstruksi Jalur Gaza.
Baca juga: Ajudan Netanyahu: Kami Terima Proposal Biden Walau Bukan 'Good Deal'