Analis Prediksi Peluang Penurunan Suku Bunga Malaysia Semakin Tertutup

Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.

Analis Prediksi Peluang Penurunan Suku Bunga Malaysia Semakin Tertutup

Arif Wicaksono • 23 August 2024 18:14

Kuala Lumpur: Harga konsumen Malaysia yang lebih rendah dari perkiraan pada Juli telah mendorong lebih banyak analis untuk menurunkan perkiraan inflasi mereka untuk tahun ini.

Analis di Maybank Investment Bank Bhd dan RHB Bank Bhd memangkas proyeksi inflasi tahunan mereka untuk Malaysia masing-masing menjadi dua persen dan 2,1 persen, dari 2,4 persen dan 2,6 persen, setelah harga konsumen berada di bawah perkiraan untuk bulan kedua berturut-turut.
 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Bisa Lampaui Prediksi Bank Sentral

Mereka bergabung dengan United Overseas Bank dan Kenanga Investment Bank Bhd, yang menurunkan perkiraan mereka pada bulan lalu. Harga solar yang lebih tinggi sejak Juni tidak terlalu berdampak pada inflasi, sebagian besar disebabkan oleh tindakan intervensi pemerintah.

"Hal ini akan memungkinkan Bank Sentral Malaysia untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar tiga persen untuk sisa tahun ini," tulis Ekonom RHB Chin Yee Sian, dilansir Business Times, Jumat, 23 Agustus 2024.

Bank Sentral Malaysia mempertahankan kisaran perkiraan inflasi

Bank Sentral Malaysia mempertahankan kisaran perkiraan inflasi setahun penuh pada angka 2-3,5 persen, meskipun bank sentral mencatat harga konsumen kemungkinan tidak akan melebihi tiga persen pada 2024.

Chin menuturkan, lintasan inflasi akan bergantung pada waktu reformasi subsidi RON95, potensi peningkatan permintaan dari penarikan sebagian dana pensiun, dan dampak limpahan dari kenaikan harga komoditas dan pangan global.

"Rencana peningkatan gaji pegawai negeri juga dapat meningkatkan tekanan inflasi yang disebabkan oleh permintaan," tambah dia.

Analis Maybank memperkirakan pemerintah hanya akan menerapkan rasionalisasi subsidi untuk bahan bakar termurah dan paling umum digunakan di negara tersebut pada tahun depan.

Mengingat ketidakpastian dalam hal waktu, kuantum, dan mekanisme perpindahan tersebut, mereka memperkirakan inflasi berkisar antara 2,5-3 persen pada 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)