Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Bisa Lampaui Prediksi Bank Sentral

Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.

Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Bisa Lampaui Prediksi Bank Sentral

Arif Wicaksono • 17 August 2024 15:08

Kuala Lumpur: Perekonomian Malaysia berkembang pada tingkat tercepat dalam 18 bulan pada kuartal kedua dibantu oleh belanja rumah tangga, ekspor dan investasi yang lebih kuat. Kondisi ini bisa terus berlanjut hingga akhir tahun.
 

Baca juga: Ekspor dan Konsumsi RT Dorong Ekonomi Malaysia


DIkutip dari Channel News Asia, Sabtu, 17 Agustus 2024, Bank Sentral Malaysia (BNM) memperkirakan pertumbuhan setahun penuh akan mendekati batas atas kisaran perkiraannya.

Produk Domestik Bruto Malaysia tumbuh 5,9 persen pada periode April hingga Juni, data menunjukkan pada hari Jumat, meningkat dari 4,2 persen pada kuartal pertama. Capaian ini melampaui perkiraan awal analis dan pemerintah yang memperkirakan kenaikan sebesar 5,8 persen.

Pertumbuhan pada periode tersebut merupakan yang tercepat sejak kuartal keempat tahun 2022, ketika perekonomian tumbuh sebesar 7,4 persen.

 

Baca juga: Malaysia Mulai Penyelidikan Bea Masuk Anti Dumping PET dari Tiongkok dan Indonesia


Menurut data dari Bank Negara Malaysia (BNM) dan Departemen Statistik, berdasarkan penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, PDB naik 2,9 persen, dibandingkan dengan kenaikan 1,5 persen pada periode Januari hingga Maret.

Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour menegaskan pertumbuhan setahun penuh pada 2024 diperkirakan berada di atas perkiraan bank sentral sebesar 4 persen-5 persen, didorong oleh permintaan domestik dan eksternal yang lebih kuat.

“Belanja rumah tangga akan tetap menjadi jangkar pertumbuhan hingga sisa tahun ini, dengan berlanjutnya perluasan lapangan kerja dan pendapatan serta dukungan kebijakan yang lebih besar dan.investasi yang kuat,” katanya.

Pada tahun 2023, perekonomian tumbuh kurang dari perkiraan dengan hanya naik 3,7 persen di tengah lemahnya permintaan global.

Mata uang ringgit juga diperkirakan akan menerima dukungan tambahan dalam beberapa bulan mendatang di tengah menyempitnya perbedaan suku bunga antara Amerika Serikat dan Malaysia.

Ringgit telah pulih dari level terendahnya dalam 26 tahun terhadap dolar AS pada bulan Februari, dan kini telah menguat 3,3 persen sepanjang tahun ini.

pertahankan suku bunga

Bulan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga utamanya stabil di angka 3,00 persen.

Inflasi akan tetap terkendali meskipun cenderung lebih tinggi setelah pemotongan subsidi solar pada bulan Juni. Inflasi umum dan inti rata-rata sebesar 1,8 persen pada paruh pertama tahun 2024, kata BNM. Mereka memproyeksikan inflasi umum akan berkisar antara 2 persen dan 3,5 persen untuk tahun ini.

Analis memperkirakan BNM akan mempertahankan suku bunga tidak berubah selama sisa tahun ini, menandai risiko inflasi yang lebih tinggi karena Malaysia terus melakukan pemotongan subsidi lebih lanjut.

Pemerintah Malaysia mempunyai rencana untuk menyesuaikan subsidi bahan bakar RON95 namun belum menyatakan kapan usulan tersebut akan dilaksanakan.

“Kami yakin BNM akan terus waspada dalam menjalankan kebijakan moneternya, terutama dalam hal harga. Mereka tetap mempertahankan perkiraan inflasinya...yang mengindikasikan adanya ketidakpastian mengenai prospek inflasi negara tersebut,” kepala Ekonom Bank Muamalat Malaysia kata Mohd Afzanizam Abdul Rasyid.

Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan bahwa meskipun kinerjanya lebih baik dari perkiraan, mereka  memperkirakan Malaysia akan menghadapi perlambatan di tengah penurunan harga komoditas, risiko inflasi, dan berkurangnya peningkatan kunjungan wisatawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)