Ekspor dan Konsumsi RT Dorong Ekonomi Malaysia

Malaysia. Foto: Unsplash.

Ekspor dan Konsumsi RT Dorong Ekonomi Malaysia

Arif Wicaksono • 14 August 2024 13:22

Kuala Lumpur: Perekonomian Malaysia kemungkinan akan tumbuh pada laju tercepat dalam 18 bulan pada kuartal kedua 2024.
 

baca juga:

Malaysia Mulai Penyelidikan Bea Masuk Anti Dumping PET dari Tiongkok dan Indonesia


Hal ini berkat peningkatan ekspor yang kuat dan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters.

Jajak pendapat yang dilakukan pada 7-13 Agustus terhadap 20 ekonom memperkirakan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara ini tumbuh 5,8 persen pada kuartal April-Juni 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
 
baca juga: Cemburu pada Johor Bahru

Angka ini akan menandai pertumbuhan tercepat sejak kuartal keempat 2022, dengan perkiraan data yang akan dirilis pada 16 Agustus 2024 berkisar antara 5,0 persen hingga 6,8 persen.

“Penurunan ekspor, khususnya produk-produk teknologi dan elektronik yang dialami Malaysia sejak tahun lalu hingga awal tahun ini, tampaknya sudah mencapai titik terendahnya dan kami mulai meningkatkan tren tersebut pada kuartal kedua tahun ini," kata Ekonom Regional Senior di Barclays Brian Tan dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 14 Agustus 2024.

Ekspor Malaysia

Ekspor masing-masing naik 9,1 persen di April dan 7,3 persen di Mei, sebelum melambat menjadi 1,7 persen di Juni secara tahunan. Data pemerintah menunjukkan ekspor tumbuh 3,9 persen pada paruh pertama 2024.

Ekspor Malaysia, yang sangat bergantung pada permintaan Tiongkok, kemungkinan besar akan mendapat dorongan dari pembaruan hubungan ekonomi antara kedua negara.

“Kami tetap memiliki pandangan optimis terhadap prospek pertumbuhan siklis Malaysia, dan akan memperhatikan tren investasi, mengingat meningkatnya minat investor terutama pada investasi asing langsung,” tulis Ekonom DBS Chua Han Teng.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia diperkirakan mencapai rata-rata 4,4 persen pada 2024, menurut jajak pendapat terpisah Reuters, yang sejalan dengan perkiraan Bank Negara Malaysia sebesar 4,0 persen hingga 5,0 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)