Asap hitam terlihat di Yaman saat Amerika Serikat dan Inggris serang Houthi. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 12 January 2024 13:39
Gaza: Mohammed al-Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris bahwa mereka akan ‘menyesal’ menyerang Yaman. Menurut Al-Bukhaiti, ini adalah ‘kebodohan terbesar dalam sejarah mereka’.
Dalam postingan di media sosial, Al-Bukhaiti mengatakan, London dan Washington telah melakukan ‘kesalahan’ dalam melancarkan perang terhadap Yaman.
“Dunia kini menyaksikan ‘perang unik’ di mana pihak yang mendukung ‘pihak yang benar dan pihak yang salah’ dapat diidentifikasi dengan jelas,” ujar Al-Bukhaiti, seperti dikutip AFP, Jumat 12 Januari 2024.
“Salah sat tujuan kami adalah menghentikan kejahatan genosida di Gaza yang diwakili oleh Yaman. Sedangkan tujuan pihak lainnya adalah untuk mendukung dan melindungi pelakunya yang diwakili oleh Amerika dan Inggris,” kata Al-Bukhaiti.
Baca: Gencarnya AS-Inggris Lakukan Serangan ke Houthi di Yaman. |
“Setiap individu di dunia ini dihadapkan pada dua pilihan yang tidak ada pilihan ketiganya: berdiri bersama para korban genosida atau berdiri bersama para pelaku genosida,” ujarnya.
Pejuang Houthi di Yaman selama berbulan-bulan telah meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal di Laut Merah yang konon terhubung dengan Israel. Ini adalah sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina di tengah kehancuran Israel di Gaza dan rakyatnya.
Setidaknya 23.469 orang telah tewas dan lebih dari 59.604 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.