Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas
Annisa Ayu Artanti • 24 October 2023 12:34
Jakarta: Pemerintah siap melelang wilayah kerja (WK) migas yang habis kontraknya atau WK terminasi untuk mencapai target produksi minyak sebesar satu juta barel pada 2030.
"WK Migas terminasi sudah dievaluasi dalam beberapa tahun terakhir, dan kita harap setelah dilakukan kajian data lebih lanjut dan kembali dilelang, bisa menambah produksi migas nasional," ungkap Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dilansir dari siaran pers Kementerian ESDM, Selasa, 24 Oktober 2023.
Tutuka mengatakan ada 50 blok migas terminasi, yang merupakan total akumulasi terminasi kontrak migas sejak 2020-2023, dengan kontrak kerja dari tahun 2008 hingga 2015. Namun, ia menyebut tidak seluruhnya dari blok migas terminasi tersebut akan dilelang kembali.
"Kita sedang evaluasi dan kita tambahkan data kemudian kita akan lelang kembali walaupun memang tidak semua dari 50 itu akan dilelang kembali. Kita tentu melihat mana-mana yang sekiranya masih menarik masih berpotensi untuk dikembangkan," jelas dia.
Tutuka menyebutkan ada dua hal yang menjadi penyebab WK Migas terminasi, yaitu pertama terminasi otomatis, dimana batas waktu eksplorasi sudah melewati dari yang disepakati.
Baca juga: Masa Transisi Energi, Pemerintah Tetap Mempersolek Aturan Main Investasi Hulu Migas
Lalu WK terminasi sukarela, karena dalam industri migas selalu ada ketidakpastian.
"Walaupun sudah dilakukan kajian studi geologi reservoir, geofisik, selalu ada ketidakpastian yang menyebabkan potensi sumber daya yang akan dijadikan cadangan itu dikatakan saat kecil atau bahkan tidak ada, atau mungkin tidak ekonomis sehingga kontraktor tersebut tidak melanjutkan," ujar dia.
Lebih lanjut, Tutuka berharap dari WK Migas terminasi yang akan dilelang kembali akan memberikan dampak besar terhadap tambahan produksi minyak Indonesia ke depan.
Ia mencontohkan Blok migas Andaman 3 yang dikembalikan oleh Repsol, perlu kajian lebih lanjut dan tambahan data dari tim subsurface, sehingga dalam beberapa tahun ke depan bisa dibuktikan untuk meningkatkan produksi minyak nasional.
Hingga akhir tahun ini, Tutuka menargetkan akan membuka lelang tiga WK Migas Terminasi, dan dilanjutkan penawaran WK Migas terminasi beberapa lainnya di awal tahun 2024.
"Kita sudah menargetkan 10 WK dan akan kita tawarkan tiga lagi di akhir tahun ini dan awal tahun depan kita akan sampaikan tapi kalau untuk yang join study itu sudah bisa dimulai untuk bisa dilakukan," beber dia