Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas
Annisa Ayu Artanti • 21 September 2023 16:52
Jakarta: Energi fosil tidak hilang meski Indonesia tengah menjalankan masa transisi energi. Minyak dan gas bumi masih menjadi andalan pemenuhan energi di Indonesia.
Melihat hal tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah tetap mengupayakan kebutuhan BBM dalam negeri terjamin dengan menambah cadangan yang ada dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi cekungan migas yang belum tereksplorasi.
"Untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 di antaranya masih belum dieksplorasi," kata Arifin pada cara ICIUOG 2023 di Bali, dilansir dari laman Kementerian ESDM, Kamis, 21 September 2023.
Selain kegiatan eksplorasi, mulai 2023, Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya. Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran wilayah kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah.
Baca juga: Transisi Energi Tak Selalu soal EBT
Cara menggaet investor migas
Pemerintah juga telah membuat syarat dan ketentuan yang lebih menarik untuk menggaet investor sektor migas di antaranya adalah perbaikan pembagian ekuitas antara pemerintah dan kontraktor, memungkinkan kontraktor mendapatkan bagian yang melebihi 50 persen.
Lalu skema kontrak fleksibel yang berlaku untuk pengaturan
cost recovery dan
gross split untuk aktivitas konvensional dan nonkonvensional. Kemudian, 10 persen bagian minyak bumi tahap pertama yang dapat dibagikan dan DMO dengan ICP 100 persen sepanjang periode PSC.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan fasilitas perpajakan pada tahap eksplorasi dan eksploitasi, insentif yang termasuk kredit investasi dan percepatan penyusutan dan kemudahan akses data melalui mekanisme keanggotaan di Migas Data Repository (MDR).
"Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang baik," jelas Arifin.
Pernyataan senada diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dukungan Pemerintah dengan membuka peluang investasi yang penting seperti fleksibilitas dalam hal fiskal dan lain-lain membuat kegiatan dan investasi migas telah tumbuh melebihi target.
"Untuk mencapai target 2030, kita perlu melakukan aktivitas yang agresif; kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Untuk tahun ini, prospek pengeboran pengembangan adalah 827 sumur. Peningkatan besar-besaran sejak 2020. Angka ini 344 persen lebih tinggi dibandingkan pengeboran 2020 sebanyak 240 sumur," ujar Dwi.