Presiden Mesir Anggap Serangan Israel Berkembang Jadi Hukuman Kolektif

Kairo: Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, tanggapan Israel di Gaza telah berkembang menjadi ‘hukuman kolektif’. Ia menyampaikannya kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Menurut Saluran Berita Kairo Mesir, al-Sisi bertemu dengan Blinken di Kairo, ketika diplomat tinggi AS itu melakukan kunjungan ke Mesir sebagai bagian dari tur regionalnya untuk menegaskan kembali dukungan Washington terhadap Tel Aviv dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok Palestina Hamas.

Dalam pertemuan dengan Blinken, al-Sisi mengatakan, “Respons Israel telah melampaui prinsip pembelaan diri, melainkan hukuman kolektif terhadap Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,3 juta warga Palestina.”

“Dan tidak adanya solusi terhadap masalah Palestina telah memperburuk kemarahan,” sambungnya, dilansir dari Anadolu, Senin, 16 Oktober 2023.

Al-Sisi menambahkan, dengan menunda penyelesaian masalah Palestina akan mengakibatkan lebih banyak korban.

Blinken melakukan tur regional yang dimulai pada hari Kamis dengan kunjungan ke Israel, diikuti oleh Yordania, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Dia saat ini sedang melakukan kunjungan dalam durasi yang tidak ditentukan ke Mesir.

Akhir pekan lalu, ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat secara dramatis, pasukan Israel melancarkan serangan militer berkelanjutan terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik dimulai ketika Hamas memulai Al-Aqsa Flood Operation melawan Israel, sebuah serangan mendadak multi-cabang termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan, operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007. Mereka juga memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk mengungsi ke wilayah selatan.