Anak-anak Palestina hadapi kelaparan akibat ulah Israel. Foto: Anadolu
Medcom • 11 July 2024 06:43
Jenewa: Pakar hak asasi manusia PBB menuduh Israel melakukan "kampanye kelaparan yang ditargetkan" yang menyebabkan kematian anak-anak di Gaza.
Sebanyak 10 pakar independen PBB dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan, "kami menyatakan bahwa kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kekerasan genosida dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza."
Meskipun PBB belum secara resmi menyatakan ada bencana kelaparan di Gaza, para ahli, termasuk Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, menekankan bahwa kelaparan memang sedang terjadi.
"Tiga puluh empat orang Palestina telah meninggal karena kekurangan gizi sejak 7 Oktober, sebagian besar adalah anak-anak," kata para ahli, seperti dikutip Malay Mail, Kamis, 11 Juli 2024.
Mereka menyebutkan beberapa kasus, seperti Fayez Ataya berusia enam bulan, yang meninggal pada 30 Mei 2024, dan Abdulqader Al-Serhi berusia 13 tahun, yang meninggal pada 1 Juni 2024, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah. Mereka juga menyebutkan Ahmad Abu Reida berusia sembilan tahun, yang meninggal pada 3 Juni 2024 di sebuah tenda yang menampung keluarganya yang mengungsi di Al-Mawasi, Khan Younis.
Para ahli mengkritik kurangnya intervensi global, dengan menyatakan, "Seluruh dunia seharusnya melakukan intervensi lebih awal untuk menghentikan kampanye kelaparan genosida Israel dan mencegah kematian-kematian ini. Kelambanan adalah keterlibatan."
Menanggapi hal tersebut, misi Israel untuk PBB di Jenewa membantah tuduhan tersebut, dan menuduh Fakhri dan para ahli lainnya menyebarkan informasi yang salah, mendukung propaganda Hamas, dan melindungi organisasi teroris tersebut dari pengawasan.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mendalam sejak perang meletus menyusul serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang mengakibatkan 1.195 orang tewas, sebagian besar warga sipil. Serangan militer Israel berikutnya telah menewaskan setidaknya 38.243 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Terlepas dari peringatan PBB tentang kelaparan yang akan datang, misi Israel menunjukkan bahwa penilaian terbaru oleh kemitraan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) tidak menyatakan adanya kelaparan, dengan alasan akses bantuan yang membaik.
"Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuannya dalam pengiriman bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza," kata misi tersebut, dan menuduh Hamas mencuri dan menyembunyikan bantuan dari warga sipil. (Shofiy Nabilah)